Kapolres Bogor Pimpin Penanganan Bencana Banjir di Bojong Kulur, Salurkan Bantuan dan Imbau Kewaspadaan

Kapolres Bogor Pimpin Penanganan Bencana Banjir dan Penyaluran Bantuan di Bojong Kulur

Bencana banjir bandang yang melanda Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, mendapatkan respon cepat dari pihak kepolisian dan pemerintah daerah. Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, memimpin langsung upaya penanganan bencana dan penyaluran bantuan sosial kepada warga terdampak. Didampingi oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kabag Ops Polres Bogor AKP Nutristiomo, Kapolsek Gunung Putri AKP Aulia Robby Kartika Putra, Danki Samapta Polda Jabar AKP Dede Husein, dan Camat Gunung Putri Kurnia Indra, Kapolres memastikan proses evakuasi, pembersihan, dan pemulihan berjalan efektif dan terkoordinasi dengan baik.

AKBP Rio Wahyu Anggoro menekankan pentingnya memastikan keselamatan dan keamanan warga yang terdampak. "Prioritas utama kami adalah memastikan kondisi warga tetap aman dan proses penanganan bencana berjalan optimal," tegasnya dalam keterangan resmi pada Kamis, 6 Maret 2025. Upaya yang dilakukan Polres Bogor tidak hanya sebatas pemberian bantuan, namun juga meliputi tindakan-tindakan konkret di lapangan. Tim gabungan dari kepolisian dan instansi terkait bahu-membahu membersihkan material lumpur yang menutupi sejumlah wilayah terdampak. Untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, Polres Bogor juga mendirikan dapur umum di depan Kantor Desa Bojong Kulur, yang menyediakan makanan secara berkala. Selain itu, sebuah pos pelayanan kesehatan juga didirikan untuk memberikan pertolongan medis bagi warga yang membutuhkan.

Bantuan Sosial dan Imbauan Kewaspadaan

Bantuan sosial yang diberikan kepada para korban banjir berupa paket sembako dan selimut, sebagai bentuk dukungan nyata dari pemerintah dan kepolisian. Namun, bantuan materiil bukanlah satu-satunya bentuk dukungan yang diberikan. AKBP Rio juga menyampaikan imbauan penting kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan. "Kami mengajak seluruh warga untuk tetap waspada dan saling mengingatkan dalam menghadapi potensi bencana susulan serta gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," imbuhnya. Pentingnya kerjasama dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi poin krusial dalam menghadapi bencana alam.

Data Korban dan Pengungsi

Berdasarkan data terbaru yang diperoleh, banjir di wilayah Bogor telah berdampak pada 18 RW, dengan total sekitar 4.971 kepala keluarga yang terdampak. Meskipun angka tersebut cukup besar, jumlah pengungsi yang berada di posko utama tercatat sebanyak 48 orang. Rinciannya adalah 7 anak-anak, 16 perempuan, dan 24 laki-laki. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar warga memilih untuk tetap berada di rumah masing-masing meskipun terdampak banjir, menunjukkan resiliensi masyarakat setempat. Namun, upaya evakuasi dan penempatan di tempat pengungsian tetap diprioritaskan bagi warga yang membutuhkan.

Kolaborasi dan Kesiapsiagaan

Keberhasilan penanganan bencana di Bojong Kulur ini tidak terlepas dari kolaborasi antar instansi dan partisipasi aktif masyarakat. Ke depannya, upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana dan sistem peringatan dini perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak buruk bencana serupa di masa mendatang. Koordinasi yang baik antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat akan menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul.