BI Suntik Dana Rp 130 Triliun untuk Program Sejuta Rumah, Lewat SBN dan Insentif Likuiditas

BI Dukung Program 3 Juta Rumah dengan Suntikan Dana Rp 130 Triliun

Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk membangun 3 juta unit rumah per tahun. Dukungan tersebut diwujudkan melalui dua skema utama: pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dan peningkatan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Total dana yang disiapkan BI mencapai Rp 130 triliun, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong sektor perumahan dan mengatasi defisit hunian di Indonesia.

Pembelian SBN akan dilakukan melalui dua jalur. Pertama, pembelian langsung di pasar perdana untuk SBN dengan tenor hingga satu tahun. Kedua, pembelian di pasar sekunder melalui kerja sama dengan perbankan. Hal ini dijelaskan oleh Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, R. Triwahyono, dalam sebuah pernyataan resmi. Triwahyono menekankan bahwa transaksi di pasar sekunder akan dilakukan secara langsung dengan lembaga perbankan, fokus pada Surat Utang Negara (SUN) yang bukan termasuk dalam kategori SBN dan SBNS.

Selain pembelian SBN, BI juga meningkatkan rasio KLM dari 4% menjadi 5%. Peningkatan ini, menurut Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya, merupakan bagian dari dukungan makroprudensial untuk memperlancar pembiayaan sektor perumahan. Juli menambahkan bahwa kemungkinan dukungan lain masih dalam tahap pembahasan dan belum diputuskan secara resmi.

Sumber Pembiayaan dan Keterlibatan Pihak Lain

Penerbitan SBN untuk sektor perumahan merupakan skema tambahan di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dirancang khusus untuk mendukung masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Keputusan ini diambil setelah serangkaian pertemuan yang melibatkan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Wakil Menteri BUMN, Gubernur BI, dan Ketua Satgas Perumahan. Ketua Satgas Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo, menyatakan bahwa seluruh dana Rp 130 triliun yang disiapkan BI bersumber dari dalam negeri, menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada investasi asing.

Meskipun demikian, partisipasi investor asing tetap menjadi bagian penting dalam program ini. Sejumlah negara, termasuk India, Singapura, dan Turki, telah menunjukkan minat dan komitmen untuk berinvestasi dalam proyek 3 juta rumah. Hal ini semakin memperkuat optimisme pemerintah dalam merealisasikan target ambisius tersebut. Program ini merupakan bagian integral dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk menyediakan akses perumahan yang layak bagi seluruh warga negara Indonesia.

Kesimpulan

Komitmen BI untuk menyediakan dana sebesar Rp 130 triliun melalui pembelian SBN dan peningkatan KLM merupakan langkah signifikan dalam mendukung program 3 juta rumah. Strategi ini memadukan pendekatan pasar modal dan kebijakan moneter untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan perumahan, khususnya bagi MBR. Kolaborasi antara pemerintah, BI, perbankan, dan investor asing diharapkan mampu mengatasi tantangan dalam penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.