Proyeksi Pertumbuhan Pasar Mobil Bekas di Indonesia Menuju 2025

Jakarta – Pasar mobil bekas di Indonesia diprediksi tetap menunjukkan tren positif meskipun daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih. Deny Gunawan, Chief Operating Officer JBA Indonesia, mengungkapkan bahwa perusahaan menargetkan penjualan mobil bekas mencapai 55.000 unit pada tahun 2025. Target ini dinilai realistis mengingat capaian tahun sebelumnya yang melampaui ekspektasi.

Beberapa faktor turut mendorong pertumbuhan pasar mobil bekas, antara lain: - Kenaikan harga mobil baru akibat penerapan PPN sebesar 12 persen oleh pemerintah. - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang memengaruhi harga kendaraan impor. - Perubahan preferensi konsumen yang lebih memilih mobil bekas dengan harga lebih terjangkau.

Meski optimis, Deny menyatakan bahwa perusahaan belum berani menetapkan target pertumbuhan persentase tertentu. "Mencapai angka yang sama seperti tahun lalu sudah merupakan pencapaian yang baik," ujarnya. Data dari Gaikindo menunjukkan penurunan penjualan mobil baru sebesar 14 persen pada 2024, sementara penjualan mobil bekas diperkirakan mencapai 1,8 juta unit di tahun yang sama.

Namun, Deny mengakui bahwa sulit untuk melacak pergerakan mobil bekas secara akurat karena seringnya perpindahan kepemilikan. "Tidak ada lembaga yang bisa memastikan angka pasti penjualan mobil bekas," tambahnya. Kondisi ini membuat proyeksi pasar mobil bekas masih mengandalkan asumsi dan analisis tren pasar.