Kitab Zabur: Wahyu Ilahi untuk Nabi Daud dan Khazanah Spiritual Umat Manusia

Dalam khazanah keimanan Islam, Kitab Zabur menempati posisi istimewa sebagai salah satu dari empat kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada para nabi. Kitab ini diwahyukan kepada Nabi Daud AS, seorang nabi yang juga dikenal sebagai raja bijaksana dan pemilik suara merdu yang mampu melunakkan hati.

Kitab Zabur, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 55, merupakan manifestasi kasih sayang Allah kepada umat manusia. Profesor Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa kitab ini berisi kumpulan pujian, doa, dan dzikir yang dilantunkan Nabi Daud dalam menyembah Sang Pencipta.

Sejarah Turunnya Wahyu - Nabi Daud menerima kenabian pada usia 40 tahun - Kitab Zabur diturunkan sebagai pedoman spiritual - Berisi 150 mazmur (nyanyian suci) yang memuat: - Doa-doa harian - Renungan spiritual - Nubuat tentang masa depan

Kandungan Spiritual Kitab Zabur 1. Kumpulan pujian kepada Allah SWT 2. Pelajaran hidup dari pengalaman Nabi Daud 3. Nasihat tentang keadilan dan kebijaksanaan 4. Kabar gembira tentang warisan bumi untuk orang saleh 5. Peringatan tentang konsekuensi perbuatan manusia

Bahasa yang digunakan dalam Kitab Zabur adalah bahasa Qibti, sama dengan bahasa yang dipakai dalam Kitab Taurat. Menurut para ulama, kitab ini menjadi fondasi spiritual bagi Bani Israil sebelum datangnya kitab-kitab suci berikutnya.

Fungsi Utama Kitab Zabur - Sebagai petunjuk hidup spiritual - Media pendidikan moral - Sumber inspirasi seni dan budaya - Pondasi keimanan sebelum turunnya Al-Qur'an

Meskipun saat ini Kitab Zabur dikenal sebagai bagian dari Perjanjian Lama, para ahli memperkirakan hanya 73 dari 150 mazmur yang benar-benar berasal dari Nabi Daud AS. Keberadaan kitab ini menjadi bukti kesinambungan wahyu Ilahi sepanjang sejarah manusia.