Serangan Parang Misterius: Hakim Gusnahari Terluka, Polisi Buru Pelaku

Serangan Parang Misterius: Hakim Gusnahari Terluka, Polisi Buru Pelaku

Seorang hakim Pengadilan Agama Batam, Gusnahari, menjadi korban penyerangan yang hampir merenggut nyawanya. Insiden yang terjadi pada Kamis (6/3/2025) pagi itu meninggalkan luka bacok di lengan kanan hakim yang akan memasuki masa purna tugas enam bulan mendatang. Gusnahari, yang ditemui di Mapolresta Barelang dengan mata sembab dan memerah, menceritakan peristiwa mengerikan tersebut kepada awak media sembari memeluk putranya yang baru tiba dari Pekanbaru.

Air mata berlinang di pipinya, ia menggambarkan kejadian itu sebagai sebuah peristiwa tragis yang terjadi di penghujung kariernya selama 21 tahun mengabdi sebagai hakim. Bacokan parang dari pelaku tak dikenal nyaris mengenai kepalanya, dan ia bersyukur luka yang dideritanya hanya terbatas pada lengan. "Andai mengenai kepala saya," ujarnya dengan suara bergetar, "mungkin saya tidak akan berada di sini sekarang." Ia mengaku tidak memiliki musuh di lingkungan kerja maupun tempat tinggalnya selama bertugas.

Kronologi Kejadian:

  • Pagi itu, karena ada tetangga yang meninggal, Gusnahari memarkir mobilnya lebih jauh dari biasanya. Kebiasaan memarkir mobil di halaman rumah diubah karena adanya duka cita tersebut.
  • Saat berjalan menuju mobil, ia tiba-tiba diserang dari belakang. Sebuah parang mengenai lengan kanannya tepat saat ia hendak membuka pintu mobil.
  • Dalam keadaan panik dan kesakitan, ia berbalik dan melihat pelaku mengenakan helm dan jaket hitam. Ia berteriak meminta pertolongan, namun kompleks perumahan yang sepi, ditambah suasana Ramadan, membuat teriakannya tak didengar.
  • Pelaku, setelah memasukkan parang ke dalam jaket, kabur dengan menaiki sepeda motor bersama seseorang yang diduga sebagai temannya atau pengemudi ojek online.
  • Gusnahari dilarikan ke Puskesmas Sekupang, lalu dirujuk ke rumah sakit karena keterbatasan alat. Ia menerima empat jahitan di lengannya.

Penyelidikan Kepolisian:

Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Debby Tri Andrestian, menyatakan bahwa polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa korban serta beberapa saksi. Penyelidikan intensif tengah dilakukan untuk mengungkap motif dan menangkap pelaku. Kepolisian juga menghimbau masyarakat untuk memberikan informasi yang dapat membantu mengungkap kasus ini. AKP Debby menambahkan bahwa kejadian berlangsung sekitar pukul 07.00 WIB. Pihak kepolisian juga meminta doa agar pelaku segera tertangkap.

Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan perlindungan bagi para aparatur penegak hukum.

Kejadian ini juga menyoroti perlunya peningkatan keamanan di lingkungan perumahan, khususnya pada saat-saat tertentu seperti bulan Ramadan, dimana aktivitas warga cenderung lebih terbatas.