Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut Diusut Tuntas
Garut, Jawa Barat – Sebuah kasus pelecehan seksual yang melibatkan dokter kandungan di Klinik Karya Aksa, Garut, kini tengah menjadi sorotan. Pelaku, yang berinisial MSF, diduga melakukan tindakan tidak pantas terhadap pasien saat pemeriksaan ultrasonografi (USG). Rekaman video yang memperlihatkan aksi tersebut telah beredar luas di media sosial, memicu reaksi keras dari masyarakat.
LBH Padjadjaran, bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), telah membuka posko pengaduan untuk korban lain yang mungkin mengalami hal serupa. Menurut Ratna Oeni Cholifah, Asisten Deputi Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan KemenPPPA, kasus ini sempat diselesaikan secara damai. Namun, setelah munculnya laporan dari sejumlah perempuan lain, kasus ini kembali dibuka dan ditangani secara serius.
Kronologi Kasus - Dugaan pelecehan terjadi pada 20 Juni 2024 saat MSF masih aktif praktik di klinik tersebut. - Rekaman CCTV menunjukkan tindakan tidak pantas selama pemeriksaan USG. - Pelaku telah berhenti praktik sejak Januari 2024 dan diduga telah meninggalkan Garut.
Tindakan Penegakan Hukum Polres Garut, dibantu Polda Jawa Barat, telah membentuk tim khusus untuk melacak keberadaan pelaku yang diduga bersembunyi di Bandung atau Jakarta. Kapolres Garut, AKBP Mochamad Fajar, menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas pelaku. Sementara itu, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) mengonfirmasi bahwa pelaku merupakan alumni program spesialis di institusi tersebut.
Dampak dan Respons Masyarakat Kasus ini telah memicu diskusi publik tentang keamanan pasien perempuan dalam layanan kesehatan. Masyarakat mendesak adanya pengawasan lebih ketat terhadap praktik tenaga medis, terutama dalam pemeriksaan yang bersifat sensitif. KemenPPPA dan Dinas Kesehatan Garut juga berkomitmen untuk memastikan kasus ini tidak terulang di masa depan.