Kisah Pasien Pionir Transplantasi Organ Babi: Tantangan dan Harapan dalam Xenotransplantasi

Xenotransplantasi, atau transplantasi organ dari hewan ke manusia, telah menjadi sorotan dalam dunia medis sebagai solusi potensial untuk mengatasi kelangkaan donor organ manusia. Meskipun menjanjikan, teknologi ini masih menghadapi tantangan besar, terutama terkait risiko penolakan organ oleh sistem kekebalan tubuh penerima. Modifikasi genetik pada organ babi diharapkan dapat mengurangi risiko tersebut, membuka jalan bagi kesuksesan prosedur ini di masa depan.

Berikut adalah beberapa kasus penerima transplantasi organ babi yang mencatatkan sejarah dalam perkembangan xenotransplantasi:

  1. David Bennett, Sr – Pria ini menjadi penerima pertama jantung babi yang dimodifikasi secara genetik pada Januari 2022. Meskipun operasi berhasil, Bennett hanya bertahan selama dua bulan sebelum meninggal dunia akibat komplikasi.
  2. Lawrence Faucette – Seorang veteran Angkatan Laut yang menjalani transplantasi jantung babi pada September 2023. Faucette bertahan selama enam minggu sebelum organ tersebut mengalami penolakan.
  3. Richard Slayman – Pasien dengan riwayat diabetes dan hipertensi ini menerima ginjal babi pada Maret 2024. Sayangnya, ia hanya bertahan sekitar 56 hari sebelum organ tersebut gagal berfungsi.
  4. Towana Looney – Wanita asal Alabama ini menjadi penerima ginjal babi terlama yang berhasil bertahan selama 130 hari sebelum mengalami kegagalan fungsi organ.

Meskipun hasilnya belum sempurna, setiap kasus memberikan wawasan berharga bagi para peneliti untuk terus mengembangkan teknik xenotransplantasi. Keberhasilan parsial dalam beberapa kasus menunjukkan bahwa prosedur ini memiliki potensi untuk menyelamatkan nyawa di masa depan.