PSSI Kecam Proses Drawing Liga 4 yang Tidak Transparan, Janjikan Tindakan Tegas Terhadap Kecurangan

Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir secara tegas mengkritik proses drawing Liga 4 Putaran Nasional 2024-2025 yang dinilai tidak transparan dan berpotensi merusak integritas kompetisi. Insiden ini terjadi saat proses pengundian yang dilakukan oleh Deputi Sekjen PSSI sekaligus Ketua Asprov DIY Dessy Arfianto menuai kontroversi setelah terlihat melakukan prosedur yang tidak sesuai standar.

Beberapa poin krusial dalam insiden tersebut antara lain:

  • Proses pengambilan bola undian yang tidak diperlihatkan secara jelas di depan kamera
  • Adanya indikasi pergantian kertas undian di bawah meja
  • Viralnya rekaman video kejadian di platform media sosial

Akibat kejanggalan tersebut, PSSI memutuskan untuk mengulang proses drawing pada tanggal 14 Mei 2025. Erick Thohir dalam pernyataannya menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak hanya salah secara prosedural tetapi juga telah melukai prinsip sportivitas dalam sepak bola Indonesia.

"Kami telah melakukan evaluasi menyeluruh tidak hanya terhadap proses drawing tetapi juga sistem kompetisi secara keseluruhan," ujar Thohir dalam keterangan resminya. PSSI berkomitmen untuk melakukan investigasi mendalam dan tidak segan memberikan sanksi tegas jika ditemukan bukti pelanggaran.

Lebih lanjut, mantan Menteri BUMN ini menggarisbawahi komitmen PSSI dalam memberantas praktik pengaturan skor (match fixing) dengan melibatkan aparat penegak hukum. "Kami telah menjalin kerjasama dengan kepolisian dan kejaksaan untuk menindak tegas segala bentuk kecurangan dalam pertandingan," tegasnya.

Di sisi lain, Thohir mengaku puas dengan perkembangan positif di Liga 1 yang menurutnya sudah bersih dari praktik match fixing. Untuk Liga 2, PSSI berencana meningkatkan kualitas pertandingan melalui peningkatan kompetensi wasit dan penerapan teknologi VAR.