Lonjakan Pembelian Emas di Purwokerto Memicu Pembatasan Antrean
Purwokerto - Gelombang pembelian emas di wilayah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Fenomena ini terlihat jelas di Galeri24 Pegadaian Purwokerto, yang terpaksa menerapkan sistem pembatasan nomor antrean akibat membludaknya jumlah pembeli.
Menurut Budi Purnomo, Kepala Kantor Pegadaian Purwokerto, terjadi lonjakan transaksi pembelian emas hingga 100% baik secara tunai maupun kredit. "Peningkatan ini mulai terlihat sejak Februari lalu dan mencapai puncaknya pada awal April," jelas Budi. Pada puncak antusiasme pembelian, antrean pembeli sempat mencapai 90 orang dalam sehari, memaksa pihak Pegadaian membatasi kuota harian menjadi hanya 50 pembeli.
Beberapa faktor diduga menjadi penyebab meningkatnya minat masyarakat terhadap emas:
- Stabilitas nilai investasi: Emas dianggap sebagai instrumen yang lebih stabil dibandingkan pasar saham atau reksadana.
- Perlindungan nilai uang: Masyarakat melihat emas sebagai cara ampuh untuk menjaga nilai aset di tengah fluktuasi ekonomi.
- Aksesibilitas pembelian: Kemudahan pembelian secara tunai maupun kredit melalui Pegadaian turut mendorong minat beli.
Aditya (25), salah seorang pembeli, mengaku beralih dari reksadana ke emas karena pertimbangan keamanan investasi. "Emas memberikan kepastian kenaikan nilai yang lebih jelas dibanding instrumen lain," ujarnya. Tren ini mencerminkan pergeseran preferensi investasi masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi.