Perkembangan Kesehatan Paus Fransiskus: Dari Bronkitis hingga Pemulihan di Rumah Sakit Gemelli
Perkembangan Kesehatan Paus Fransiskus: Dari Bronkitis hingga Pemulihan di Rumah Sakit Gemelli
Kepemimpinan spiritual global sempat diwarnai kekhawatiran akan kesehatan Paus Fransiskus, setelah beliau menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma, selama hampir tiga pekan. Kondisi kesehatan Paus yang semula didiagnosis sebagai bronkitis, kemudian berkembang menjadi pneumonia bilateral, memicu perhatian dunia. Meskipun Vatikan secara konsisten merilis pernyataan yang menunjukkan perkembangan positif, perjalanan perawatan Paus Fransiskus di rumah sakit ini tetap menjadi sorotan media internasional dan umat Katolik global.
Kronologi Perawatan Paus Fransiskus:
Berikut ini adalah penjabaran kronologi perawatan Paus di rumah sakit, yang memberikan gambaran lengkap tentang perjalanan kesehatannya:
- 14 Februari: Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli karena bronkitis. Pihak Vatikan mengumumkan pembatalan agenda beliau hingga 17 Februari.
- 18 Februari: Diagnosa pneumonia bilateral ditegakkan. Hasil CT-scan menunjukkan perlunya terapi obat tambahan. Kondisi kesehatan Paus disebut kompleks dan memerlukan pengawasan ketat.
- 19 Februari: Kunjungan Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, ke Rumah Sakit Gemelli memberikan sinyal positif. Meloni melaporkan kondisi Paus cukup stabil dan responsif, memberikan sedikit ketenangan di tengah kekhawatiran publik.
- 21 Februari: Tim medis menyatakan Paus Fransiskus masih dalam kondisi rapuh dan membutuhkan perawatan lebih lanjut minimal satu minggu. Pernyataan ini menegaskan bahwa proses pemulihan memerlukan waktu dan kesabaran.
- 27 Februari: Vatikan mengumumkan perkembangan positif, menyatakan kondisi kesehatan Paus membaik. Meskipun demikian, beliau tetap dirawat untuk pemantauan stabilitas kondisi kesehatannya.
- 28 Februari: Terjadi insiden krisis bronkospasme yang mengakibatkan muntah dan kesulitan bernapas. Insiden ini menunjukkan kompleksitas kondisi kesehatan Paus dan perlunya perawatan intensif.
- 2 Maret: Paus Fransiskus menyampaikan rasa terima kasih atas doa-doa dari seluruh dunia melalui akun media sosial resminya, @pontifex. Ungkapan terima kasih ini menunjukkan kepedulian Paus terhadap dukungan global yang diterimanya.
- 3 Maret: Terungkap bahwa Paus menjalani dua prosedur bronkoskopi setelah mengalami dua episode insufisiensi pernapasan akut. Prosedur ini bertujuan untuk memeriksa paru-paru dan saluran pernapasan Paus.
- 4 Maret: Kondisi kesehatan Paus dinyatakan stabil, dan perawatan intensif termasuk ventilasi mekanis noninvasif dilanjutkan.
- 5 Maret: Paus Fransiskus absen dalam pidato Rabu Abu di Basilika Santa Sabina. Pidatonya dibacakan oleh Kardinal Angelo De Donatis yang menyampaikan rasa solidaritas dan terima kasih atas doa dan pengorbanan Paus.
Kesimpulannya, perjalanan perawatan Paus Fransiskus menunjukkan kompleksitas kondisi kesehatannya yang memerlukan perhatian dan penanganan medis intensif. Meskipun sempat mengalami beberapa komplikasi, perkembangan positif yang diumumkan Vatikan memberikan harapan akan kesembuhan beliau. Dukungan dan doa dari seluruh dunia menjadi bagian penting dalam proses pemulihan Paus Fransiskus. Kehadiran beliau sebagai pemimpin spiritual global tetap dinantikan oleh umat Katolik dan dunia internasional.