China Apresiasi Diplomasi Indonesia dalam Menghadapi Kebijakan Tarif Impor AS

Beijing – Pemerintah China menyatakan penghormatan terhadap pendekatan diplomasi yang dilakukan Indonesia dalam merespons kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, setelah bertemu dengan pimpinan Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC) di Beijing.

Eddy Soeparno, yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), mengungkapkan bahwa China tidak mempersoalkan langkah Indonesia dalam bernegosiasi dengan AS. "China menghormati posisi Indonesia dan mengapresiasi upaya kami untuk menjaga hubungan baik dengan semua pihak," ujarnya. Pertemuan tersebut juga membahas solidaritas antara negara-negara Asia-Afrika, di mana China menekankan pentingnya mempertahankan semangat kerja sama yang telah dibangun sejak Konferensi Asia-Afrika 70 tahun lalu.

  • Kebijakan Tarif Impor AS: Presiden Donald Trump memberlakukan tarif impor hingga 32% untuk produk Indonesia dan 34% untuk produk China.
  • Respons China: China membalas dengan mengenakan tarif impor serupa terhadap produk AS, memicu eskalasi perdagangan antara kedua negara.
  • Strategi Indonesia: Berbeda dengan China, Indonesia memilih jalur diplomasi dengan mengirim delegasi ekonomi ke AS untuk melakukan negosiasi.

China menegaskan komitmennya untuk menghormati kedaulatan Indonesia dalam menentukan kebijakan perdagangannya. "Kami ingin diakui sebagai mitra yang setara dalam hubungan internasional," tambah Eddy. Sementara itu, ketegangan antara AS dan China terus memanas dengan kenaikan tarif impor yang saling dibalas, mencapai lebih dari 100% untuk beberapa produk.