Arab Saudi Berencana Bantu Lunasi Utang Suriah ke Bank Dunia
Pemerintah Arab Saudi dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk membantu Suriah melunasi utangnya kepada Bank Dunia senilai US$ 15 juta (sekitar Rp 250 miliar). Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk membuka kembali akses Suriah terhadap bantuan keuangan internasional guna pemulihan pasca-konflik.
Menurut sumber yang familiar dengan rencana tersebut, pembayaran utang merupakan prasyarat bagi Suriah untuk menerima hibah atau pinjaman baru dari lembaga keuangan multilateral. Situasi ini menjadi tantangan besar bagi Suriah yang saat ini mengalami krisis devisa parah. Upaya sebelumnya untuk menggunakan aset luar negeri yang dibekukan sebagai pembayaran juga tidak membuahkan hasil.
Berikut beberapa perkembangan terkini:
- Pertemuan antara delegasi Bank Dunia dengan Menteri Keuangan Suriah Mohammed Yosr Bernieh menjadi kontak resmi pertama sejak perubahan pemerintahan
- Pembicaraan difokuskan pada pemulihan hubungan ekonomi dan penanganan dampak sanksi internasional
- Suriah berencana mengirim delegasi ke Washington untuk menghadiri pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia
Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Kementerian Keuangan Arab Saudi, langkah ini dianggap sebagai sinyal positif dari negara-negara Teluk untuk terlibat dalam rekonstruksi Suriah. Qatar sebelumnya juga telah menunjukkan niat baik dengan rencana pengiriman gas melalui Yordania dan proposal bantuan pembayaran gaji pegawai negeri.
Sanksi Amerika Serikat tetap menjadi hambatan utama. Meskipun telah memberikan pengecualian sanksi kemanusiaan selama enam bulan pada Januari lalu, pembatasan ekonomi utama terhadap Suriah masih tetap berlaku. Bank Dunia sendiri dilaporkan telah menyiapkan beberapa program bantuan, terutama untuk rehabilitasi infrastruktur listrik dan dukungan anggaran pemerintah.