Pakar Herpetofauna Ungkap Bahaya Memelihara Ular Piton di Atas Empat Meter
Surabaya – Hubungan antara manusia dan reptil, khususnya ular, seringkali menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Meski dikenal sebagai hewan berdarah dingin, reptil seperti ular piton mampu mengekspresikan perilaku tertentu yang mencerminkan insting alaminya. Namun, menurut Nia Kurniawan, pakar herpetofauna dari Universitas Brawijaya, memelihara ular piton dengan ukuran melebihi empat meter justru dapat menimbulkan risiko serius bagi pemiliknya.
Kurniawan menegaskan bahwa ular piton bukanlah hewan peliharaan yang dapat dikendalikan dengan mudah, terutama ketika mencapai ukuran tertentu. "Lilitan ular piton berukuran besar memiliki kekuatan yang mematikan. Mereka tetap memiliki insting sebagai predator, sekalipun sudah lama dipelihara," jelasnya. Selain faktor keamanan, pemeliharaan ular piton dalam kandang sempit juga dapat menyebabkan stres dan memperpendek umurnya.
Berikut beberapa alasan mengapa ular piton harus dilepasliarkan jika mencapai ukuran empat meter atau lebih:
- Kekuatan lilitan yang mematikan, membuatnya berpotensi membahayakan manusia.
- Keterbatasan ruang, karena tidak ada kandang yang cukup luas untuk menampung ular sebesar itu.
- Kepatuhan terhadap regulasi, mengacu pada UU No. 5 Tahun 1990 dan PP No. 8 Tahun 1999 yang mewajibkan pelaporan kepemilikan satwa liar ke BKSDA.
- Kebutuhan ekosistem, di mana ular piton berperan sebagai predator puncak yang mengendalikan populasi hewan liar seperti babi hutan dan tikus.
Kurniawan juga menekankan pentingnya pelestarian habitat asli ular piton. "Mereka membutuhkan lingkungan alami untuk berkembang biak dan bertahan hidup. Di alam liar, ular piton dapat hidup hingga 20 tahun dan bereproduksi secara alami," ujarnya. Spesies seperti Python reticulatus atau sanca kembang banyak ditemukan di Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, di mana mereka berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Bagi yang tetap ingin berinteraksi dengan ular piton, Kurniawan menyarankan agar hanya dilakukan oleh pawang terlatih. "Pelatihan khusus diperlukan untuk memahami perilaku dan cara penanganan yang aman," tandasnya. Tanpa manajemen yang tepat, kepemilikan ular piton berukuran besar tidak hanya berisiko bagi pemilik, tetapi juga mengancam kelestarian satwa tersebut di alam liar.