Petani Bone Hadapi Ancaman Kerugian Akibat Penumpukan Gabah di Gudang Bulog

Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan – Ribuan ton gabah milik petani di Kabupaten Bone terancam rusak akibat keterlambatan pengangkutan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). Persoalan ini muncul karena gudang penyimpanan Bulog setempat sudah melebihi kapasitas, sehingga proses pengambilan gabah harus dilakukan secara bertahap. Padahal, petani tidak memiliki pilihan lain untuk menjual hasil panen mereka karena terikat dengan harga pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram.

Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, turun langsung menanggapi keluhan petani saat kunjungan kerjanya ke Dusun Maccope, Desa Masesenrengpulu. Salah seorang petani mengungkapkan kekhawatirannya akan kerusakan gabah yang belum terserap Bulog. Menanggapi hal tersebut, Bupati segera berkoordinasi dengan Kepala Cabang Bulog Bone untuk mempercepat solusi. "Bulog telah berjanji akan mengangkut seluruh stok gabah petani meskipun dalam kondisi gudang yang penuh," tegas Andi Asman.

Kepala Cabang Bulog Bone, Maysius Patintingang, mengakui keterbatasan kapasitas gudang namun menegaskan komitmen Bulog untuk menyerap seluruh gabah petani. "Kami tetap prioritaskan pengangkutan gabah petani meski harus bertahap karena keterbatasan ruang penyimpanan," jelas Maysius. Situasi ini memicu kekhawatiran di kalangan petani, terutama terkait penurunan kualitas gabah jika terus tertimbun dalam waktu lama.