Jakarta – Pemerintah menegaskan bahwa kunjungan sejumlah menteri Kabinet Prabowo Subianto ke mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo baru-baru ini murni dalam rangka silaturahmi Lebaran. Penegasan ini disampaikan menanggapi sejumlah spekulasi yang menyoroti dinamika politik di balik pertemuan tersebut.

Menurut sumber resmi kepresidenan, kunjungan tersebut tidak boleh diinterpretasikan sebagai bentuk dualisme kepemimpinan atau yang kerap disebut 'matahari kembar'. "Ini murni tradisi silaturahmi usai Idulfitri, sebagaimana lazim dilakukan masyarakat Indonesia," jelas pernyataan tersebut. Beberapa menteri yang hadir, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menyebut Jokowi dengan sapaan 'bos' sebagai bentuk penghormatan.

Berikut rincian menteri yang hadir dalam kunjungan tersebut: - Zulkifli Hasan (Menko Perekonomian) - Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM) - Wihaji (Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga)

Salah satu menteri yang hadir mengungkapkan, pertemuan itu sekaligus menjadi kesempatan untuk memohon maaf dan doa restu. "Pak Jokowi adalah mantan atasan saya. Ini momen silaturahmi dan mohon maaf lahir-batin," ujar Budi Gunadi. Pihak Istana juga menekankan bahwa Presiden Prabowo memahami konteks pertemuan ini dan tidak mempersoalkan kunjungan tersebut.