Ketegangan Budaya: Polemik Pemlesetan Marga Pono oleh Ahmad Dhani
Ahmad Dhani, musisi ternama Indonesia, kini menjadi sorotan setelah melakukan pemlesetan nama marga Rayen Pono dalam sebuah undangan resmi. Nama Rayen Pono, seorang musisi yang diundang dalam diskusi tentang Undang-Undang Hak Cipta, sengaja diubah menjadi "Rayen Porno" oleh Dhani. Meskipun permintaan maaf telah disampaikan dan diterima oleh Rayen secara pribadi, konflik ini ternyata belum sepenuhnya usai.
Rayen Pono mengungkapkan bahwa keluarga besarnya dari Nusa Tenggara Timur (NTT) masih belum bisa menerima tindakan Dhani. Marga Pono, yang merupakan identitas keluarga, dianggap telah dilecehkan. "Saya sudah memaafkan, tetapi keluarga saya masih marah. Mereka melihat ini sebagai penghinaan terhadap marga," jelas Rayen dalam sebuah pertemuan di Senayan. Ia menekankan bahwa bagi masyarakat Indonesia Timur, marga adalah simbol kehormatan yang tidak boleh diusik.
- Dampak Sosial: Rayen menyatakan bahwa masyarakat Indonesia Timur memiliki sensitivitas tinggi terhadap hal-hal yang menyangkut kehormatan keluarga. Ia tidak bisa menjamin reaksi keluarga besarnya jika Dhani tidak mengambil langkah lebih lanjut.
- Solusi Adat: Rayen menyarankan agar Dhani menyelesaikan masalah ini secara adat dengan datang langsung ke NTT. "Ini bukan sekadar permintaan maaf biasa, tetapi perlu penyelesaian yang lebih mendalam," tambahnya.
Meskipun pertemuan antara Rayen dan Dhani berlangsung tanpa ketegangan, ketidakpuasan keluarga Pono masih menjadi tantangan. Rayen mengaku telah berusaha menengahi, tetapi tekanan dari keluarga dan masyarakat NTT membuat situasi ini tetap rumit. "Saya sudah berusaha, tetapi ini bukan hanya tentang saya," pungkas Rayen.