Penguatan IHSG Tembus 6.600 Didukung Kinerja Saham Unggulan, Rupiah Terkoreksi Ringan

Penguatan IHSG dan Pelemahan Rupiah: Gambaran Pasar Modal Kamis, 6 Maret 2025

Pasar modal domestik mencatatkan kinerja yang beragam pada perdagangan Kamis, 6 Maret 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau dengan penguatan signifikan, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) mengalami pelemahan tipis. Penguatan IHSG mencapai 86,44 poin atau 1,32 persen, membawa indeks ke level 6.617,84. Tren positif ini terlihat sejak awal perdagangan, dengan IHSG langsung bergerak di zona hijau dan menembus level 6.600. Pada puncaknya, IHSG menyentuh level tertinggi di 6.667,89.

Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 410 saham mengalami penguatan, sementara 184 saham terkoreksi, dan sisanya 201 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai angka yang cukup signifikan, yaitu Rp 12,31 triliun dengan volume perdagangan mencapai 15,85 miliar saham. Kenaikan IHSG ini didorong oleh kinerja sejumlah saham unggulan. Beberapa saham yang menjadi top gainers dan berkontribusi besar terhadap penguatan indeks antara lain:

  • Bank Rakyat Indonesia (BBRI): Menguat 2,86 persen ke level 3.950.
  • Adaro Minerals Indonesia (ADMR): Naik signifikan sebesar 16,33 persen ke level 855.
  • Petrosea: Menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi, yaitu 12,67 persen ke level 3.380.

Di sisi lain, beberapa saham menjadi top losers dan menahan laju penguatan IHSG. Saham-saham tersebut antara lain:

  • Fortune Indonesia (FORU): Menurun drastis sebesar 25,00 persen ke level 1.950.
  • Pradiksi Gunatama (PGUN): Mengalami penurunan sebesar 19,51 persen ke level 615.
  • Sarimelati Kencana (PZZA): Menurun 11,26 persen ke level 134.

Pergerakan Pasar Saham Asia dan Kurs Rupiah

Tren positif IHSG sejalan dengan pergerakan pasar saham di kawasan Asia yang mayoritas ditutup menguat. Indeks Shanghai Komposit naik 1,17 persen (39,26 poin) ke posisi 3.381,23, Nikkei 225 naik 0,91 persen (339 poin) ke posisi 37.715,5, Strait Times naik 0,54 persen (20,92 poin) ke level 3.919,32, dan Hang Seng menunjukan kenaikan signifikan sebesar 3,14 persen (740,29 poin) ke level 24.334,50.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot mengalami pelemahan tipis sebesar 0,17 persen atau 27 poin, ditutup pada level Rp 16.339,5 per dolar AS. Penutupan ini sedikit lebih lemah dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.312,5. Namun, jika merujuk pada kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah justru menguat di level Rp 16.315 per dolar AS, dibandingkan level Rp 16.371 per dolar AS pada hari Rabu, 5 Maret 2025. Perbedaan ini mencerminkan dinamika pergerakan kurs yang fluktuatif sepanjang hari.

Kesimpulannya, pasar modal domestik menunjukkan kinerja yang beragam. Penguatan IHSG yang signifikan didorong oleh kinerja sejumlah saham unggulan, sementara rupiah mengalami koreksi ringan terhadap dolar AS. Pergerakan ini perlu diperhatikan oleh investor sebagai bagian dari pertimbangan strategi investasi ke depan.