Strategi Unik Carlos Pena Tanpa Striker Murni Saat Hadapi Persebaya
Jakarta – Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk tidak menurunkan striker murni dalam laga melawan Persebaya Surabaya. Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu (12/4/2025) tersebut menjadi sorotan akibat pendekatan taktis yang tidak biasa dari tim berjuluk Macan Kemayoran.
Pena menjelaskan bahwa formasi tanpa penyerang tengah dipilih setelah melakukan analisis mendalam terhadap kekuatan lini belakang Persebaya. Alih-alih mengandalkan striker tradisional seperti Marko Simic (yang dicadangkan) atau Gustavo Almeida (yang sedang diskors), ia memilih trio Witan Sulaeman, Ryo Matsumura, dan Dony Tri Pamungkas untuk mengisi lini depan dengan sistem pergerakan dinamis.
Poin-Poin Kunci Pertandingan:
- Mobilitas Tinggi di Lini Depan: Persija mengandalkan pergerakan cepat dan umpan-umpan pendek untuk membongkar pertahanan Persebaya.
- Peluang yang Terbuang: Tim menciptakan lima peluang emas, termasuk dua tembakan keras Dony Tri yang berhasil ditepis kiper Ernando Ari.
- Gol Tunggal Persija: Rayhan Hannan, yang masuk menggantikan Witan Sulaeman yang cedera, akhirnya mencetak gol di babak kedua.
- Respons Persebaya: Flavio Silva menyamakan kedudukan tak lama setelahnya, mengakhiri pertandingan dengan skor 1-1.
Pena mengakui bahwa meski taktiknya berhasil menciptakan peluang, akurasi finishing menjadi kelemahan utama. "Rencana kami berjalan sesuai ekspektasi, tetapi kami kurang tajam dalam memanfaatkan peluang," ujarnya. Di babak kedua, ia mencoba mengubah strategi dengan memasukkan Yandi Sofyan untuk memanfaatkan celah di pertahanan Persebaya, meski upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Pertandingan yang berlangsung di tengah hujan deras ini juga menampilkan duel sengit di lini tengah, dengan Persija mendominasi penguasaan bola namun gagal mengubahnya menjadi kemenangan.