Chairul Tanjung Optimistis Indonesia Mampu Bertahan di Tengah Kebijakan Tarif Impor AS
Chairul Tanjung: Indonesia Resilient Terhadap Kebijakan Tarif Impor AS
Founder dan Chairman CT Corp, Chairul Tanjung (CT), menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki ketahanan yang cukup untuk menghadapi kebijakan peningkatan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. CT berpendapat bahwa dampak langsung dari kebijakan tarif ini terhadap perekonomian Indonesia tidak akan terlalu signifikan.
"Saya sangat yakin Indonesia memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan kenaikan tarif ini. Keyakinan ini didasari oleh fakta bahwa dampak langsungnya tidak akan terlalu besar bagi kita," ujar CT dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh The Yudhoyono Institute (TYI) di Grand Sahid, Jakarta, pada Minggu (13/4/2025).
CT menjelaskan, meskipun kenaikan tarif diberlakukan tanpa adanya negosiasi lebih lanjut, ia tetap meyakini bahwa Indonesia akan mampu mempertahankan surplus dalam neraca perdagangannya. Hanya saja, volume surplus tersebut kemungkinan akan mengalami penurunan dibandingkan dengan kondisi sebelum implementasi kebijakan tarif.
"Kalaupun tarif diberlakukan tanpa negosiasi, kita masih akan mencatatkan surplus. Tetapi, perlu diingat, besaran surplusnya akan berkurang," tegasnya.
Lebih lanjut, CT menyoroti latar belakang Trump sebagai seorang pebisnis yang menginginkan adanya keseimbangan dalam neraca perdagangan antara Amerika Serikat dan Indonesia.
"Fokus utama Trump adalah memastikan tidak ada defisit dalam perdagangan antara Indonesia dan Amerika. Ia menginginkan fairness, keseimbangan neraca perdagangan antara kedua negara," jelas CT.
Namun demikian, CT mengingatkan perlunya mewaspadai dampak kebijakan Trump secara global, yang berpotensi mempengaruhi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak yang perlu diantisipasi adalah potensi penurunan harga komoditas ekspor Indonesia.
"Perlambatan pertumbuhan ekonomi global pasti akan berdampak pada penurunan permintaan global. Jika ekonomi melambat, permintaan barang dan jasa secara global juga akan menurun," pungkasnya.
Secara keseluruhan, CT memberikan pandangan yang optimis namun tetap realistis mengenai kemampuan Indonesia dalam menghadapi gejolak ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan perdagangan AS. Ia menekankan pentingnya menjaga daya saing produk Indonesia dan mencari peluang pasar baru untuk memitigasi dampak negatif dari kebijakan tarif.
Analisis Tambahan
Pernyataan Chairul Tanjung memberikan angin segar di tengah kekhawatiran global terkait kebijakan proteksionisme yang diterapkan oleh AS. Keyakinannya didasarkan pada fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai cukup kuat untuk menyerap guncangan eksternal. Namun, pemerintah dan pelaku usaha tetap perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya saing produk Indonesia.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing produk.
- Mencari diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara selain AS.
- Memperkuat kerjasama ekonomi dengan negara-negara mitra dagang.
- Mendorong investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan inovasi.
Dengan langkah-langkah tersebut, Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan global dan menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.