Pemda Bengkulu Utara Salurkan Bantuan Beras Gratis ke Pulau Enggano Melalui Armada Nelayan

Krisis Pangan di Enggano: Pemda Bengkulu Utara Gerak Cepat Kirim Bantuan

Pulau Enggano, sebuah wilayah terpencil dengan populasi sekitar 4.000 jiwa, tengah menghadapi masa sulit akibat terputusnya jalur transportasi laut. Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai telah menghentikan operasional Kapal Pulo Tello, satu-satunya akses utama bagi pasokan kebutuhan pokok ke pulau tersebut. Akibatnya, masyarakat Enggano terisolasi dan terancam kekurangan pangan.

Menanggapi situasi darurat ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Bengkulu Utara mengambil langkah cepat dengan mengerahkan armada kapal nelayan untuk menyalurkan bantuan. Inisiatif ini diambil sebagai solusi sementara sembari menunggu penanganan masalah pendangkalan pelabuhan secara permanen. Kapal-kapal nelayan berkapasitas 50 ton tersebut, direncanakan bertolak pada Senin, 14 April 2025, mengangkut puluhan ton beras dan berbagai kebutuhan pokok lainnya.

"Atas perintah Bapak Bupati, kami akan mengirimkan kapal nelayan berkapasitas 50 ton untuk membawa beras dan kebutuhan pokok lainnya ke Pulau Enggano," ujar Camat Pulau Enggano, Susanto, dalam keterangannya pada Minggu, 13 April 2025. Susanto juga menambahkan bahwa pendistribusian bantuan akan dilakukan secara merata dengan memberikan jatah 10 kilogram beras per jiwa untuk mencukupi kebutuhan selama satu minggu. Selain itu, Pemda juga berencana menggelar pasar murah yang menjual minyak goreng, telur, dan sembako lainnya dengan harga terjangkau.

Tantangan Logistik dan Apresiasi dari Masyarakat

Perjalanan laut dari Bengkulu ke Pulau Enggano diperkirakan memakan waktu antara 7 hingga 12 jam, tergantung pada kondisi cuaca dan gelombang. Meski demikian, Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, menegaskan komitmennya untuk memastikan bantuan sampai ke tangan masyarakat Enggano secepat mungkin. Bahkan, sebelum pengiriman kapal nelayan yang lebih besar, beberapa kapal kecil telah diberangkatkan terlebih dahulu untuk membawa sebagian sembako, dan telah tiba di Pulau Enggano pada Minggu pagi.

Keterisolasian Pulau Enggano telah memaksa warga untuk bertahan hidup dengan memanfaatkan stok pangan seadanya, seperti beras dan ikan. Namun, tanpa pasokan tambahan, kondisi ini tidak akan bertahan lama. Susanto sebelumnya telah menyampaikan kekhawatiran bahwa isolasi berkepanjangan akan memperburuk penderitaan warga.

Atas nama masyarakat Enggano, Susanto menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian, termasuk Danrem, Kapolda, Gubernur, Pelindo, Bupati, dan Kapolres. "Semoga keadaan segera kembali normal," harapnya.

Berikut adalah rincian bantuan yang disalurkan:

  • Beras Gratis: 10 kg per jiwa untuk jatah satu minggu
  • Pasar Murah: Menyediakan minyak goreng, telur, dan sembako lainnya dengan harga terjangkau

Upaya Pemda Bengkulu Utara ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat Enggano dan memastikan ketersediaan pangan selama masa sulit ini. Pemerintah terus berupaya mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah pendangkalan pelabuhan dan memastikan kelancaran pasokan kebutuhan pokok ke Pulau Enggano di masa mendatang.