Harga Emas Melonjak, Petani Demak Ramai-Ramai Investasi Logam Mulia Usai Panen Raya

Demam Emas Landa Demak: Petani Serbu Toko Perhiasan di Tengah Harga yang Meroket

Kondisi ekonomi yang dinamis rupanya tak menyurutkan animo masyarakat Kabupaten Demak, Jawa Tengah, untuk berinvestasi emas. Fenomena menarik ini terlihat jelas pasca-panen raya, di mana para petani berbondong-bondong memburu logam mulia tersebut, meski harga emas sedang melambung tinggi.

Peningkatan signifikan ini teramati di berbagai toko perhiasan dan outlet Pegadaian di seluruh Demak. Toko emas Cap Jago di Pasar Gajah, misalnya, menjadi saksi bisu antusiasme warga. Sejak pagi hingga siang hari, toko ini dipadati pembeli yang ingin mengamankan aset mereka dalam bentuk emas.

Salah seorang pembeli, Isna Paroh (35), seorang petani dari Demak, mengungkapkan bahwa dirinya tetap membeli emas meski harganya sedang tinggi. Baginya, emas adalah instrumen investasi yang lebih aman dan terpercaya dibandingkan menyimpan uang tunai. "Pas lagi murah malah nggak punya uang," ujarnya sambil tersenyum. "Ini buat simpanan aja, jaga-jaga kalau ada kebutuhan mendesak."

Isna menjelaskan bahwa membeli emas sudah menjadi tradisi baginya setiap kali panen menghasilkan keuntungan. Sebagian dari hasil panennya selalu disisihkan untuk membeli emas. "Kerjaannya kan petani, jadi adanya pas musim panen. Setiap ada kesempatan, ya beli," tuturnya.

Meski enggan merinci jenis perhiasan yang dibelinya, Isna mengaku telah mengeluarkan dana belasan juta rupiah. Emas-emas tersebut tidak dipakainya sehari-hari, melainkan disimpan dengan aman untuk keperluan mendadak. "Nggak (dipakai), disimpan aja. Nanti pas butuh kan gampang dicairkan," imbuhnya.

Tren Tabungan Emas di Pegadaian Juga Meningkat

Selain perhiasan, tren investasi emas batangan juga mengalami peningkatan. Pegadaian Demak mencatat lonjakan nasabah yang membuka tabungan emas di tengah kenaikan harga. Asrofah, seorang nasabah baru Pegadaian Demak, mengaku tertarik berinvestasi emas sejak sebulan terakhir. "Iya, ini (nasabah) baru, buat investasi masa depan," ungkapnya.

Pimpinan Cabang Pegadaian Demak, Sri Ratna Wartingnis, mengkonfirmasi adanya peningkatan minat masyarakat terhadap pembelian emas. Menurutnya, peningkatan ini mencapai angka yang cukup signifikan, bahkan hingga 50 persen. "Dari pantauan dan informasi yang beredar, kepadatan memang terasa, terutama di outlet galeri Pegadaian. Di pusat maupun di cabang-cabang, peningkatannya bisa mencapai di atas 50 persen," jelas Ratna.

Ratna menjelaskan bahwa harga emas memang mengalami fluktuasi harian. Namun, secara keseluruhan, tren harga emas dalam sebulan terakhir menunjukkan kenaikan yang signifikan. "Secara global, kenaikannya ada di angka Rp 100.000 sampai Rp 150.000 per gramnya. Maret itu sekitar Rp 1,7 juta sekian (per gram), sekarang sudah Rp 1,8 juta sekian. Trennya terus naik," pungkasnya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik bagi masyarakat Demak, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi. Investasi emas dianggap sebagai cara yang aman dan efektif untuk melindungi nilai aset dan mempersiapkan masa depan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa masyarakat Demak memilih emas sebagai investasi:

  • Keamanan Aset: Emas dianggap sebagai aset yang aman dan stabil, terutama di tengah fluktuasi ekonomi.
  • Nilai yang Terjaga: Emas memiliki nilai intrinsik yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
  • Likuiditas Tinggi: Emas mudah dicairkan menjadi uang tunai jika dibutuhkan.
  • Tradisi: Membeli emas sudah menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat, terutama petani, sebagai cara untuk menyimpan hasil panen.

Dengan berbagai faktor tersebut, tak heran jika demam emas melanda Demak pasca-panen raya. Para petani beramai-ramai memburu logam mulia ini sebagai investasi yang aman dan menguntungkan.