Pendakian Ilegal Marak di Gunung Gede Pangrango, Balai Besar TNGGP Tingkatkan Patroli

Pendakian Ilegal Marak di Gunung Gede Pangrango, Balai Besar TNGGP Tingkatkan Patroli

Cianjur, Jawa Barat - Aktivitas pendakian ilegal di Gunung Gede Pangrango dilaporkan meningkat, meskipun jalur pendakian resmi masih ditutup. Hal ini menjadi perhatian serius Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), yang kemudian mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Seorang pendaki yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa dirinya dan rombongannya baru saja mendaki Gunung Gede Pangrango melalui jalur Gunung Putri. Ia mengaku mengetahui adanya penutupan, namun informasi dari teman-temannya menyebutkan bahwa pendakian masih memungkinkan. Pengakuan ini mengindikasikan adanya celah informasi dan kurangnya kesadaran di kalangan pendaki.

"Informasinya kan memang ditutup. Tapi waktu ditanyakan ke teman, ternyata bisa saja untuk mendaki. Bahkan saat di jalur pendakian banyak juga pendaki lain," ujarnya.

Pendaki tersebut menambahkan bahwa selama pendakian, mereka tidak menemui petugas di pos masuk maupun di kawasan Alun-alun Suryakancana. Hal ini membuat mereka merasa aman dan leluasa untuk mendaki dan berkemah di Alun-alun Suryakancana bersama sekitar 10 rombongan pendaki lainnya.

Menanggapi laporan ini, Kepala Balai Besar TNGGP, Adhi Nurul Hadi, membenarkan adanya informasi mengenai pendakian ilegal. Ia menjelaskan bahwa kendala utama adalah adanya jalur-jalur ilegal yang tidak termonitor oleh petugas. Adhi Nurul Hadi menghimbau semua pihak untuk bekerjasama mendukung penutupan pendakian demi keselamatan dan keamanan masyarakat, terutama dari potensi bahaya vulkanik.

Langkah-langkah Antisipasi yang Ditingkatkan

Untuk mengatasi masalah ini, Balai Besar TNGGP telah mengambil sejumlah langkah antisipasi, antara lain:

  • Penempatan Personel: Menempatkan petugas di pintu-pintu masuk pendakian untuk mencegah pendaki ilegal.
  • Pemasangan Informasi: Memasang informasi di jalur-jalur pendakian untuk mengingatkan dan mengarahkan masyarakat agar tidak melakukan pendakian.
  • Patroli Rutin: Menugaskan tim untuk melakukan patroli secara berkala di jalur-jalur pendakian.
  • Sosialisasi: Mempublikasikan informasi mengenai ancaman dan potensi bahaya pendakian selama masa penutupan melalui media sosial dan saluran informasi lainnya.

Balai Besar TNGGP berharap langkah-langkah ini dapat efektif mencegah pendakian ilegal dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mematuhi aturan demi keselamatan bersama. Masyarakat, khususnya calon pendaki, diimbau untuk memahami dan menyadari potensi bencana vulkanik yang dapat membahayakan keselamatan selama pendakian.

Penutupan jalur pendakian Gunung Gede Pangrango dilakukan karena aktivitas vulkanik yang masih tinggi dan berpotensi membahayakan para pendaki. Balai Besar TNGGP terus memantau situasi dan akan membuka kembali jalur pendakian setelah kondisi dinyatakan aman.

Penting untuk diingat: Keselamatan adalah prioritas utama. Patuhi aturan dan imbauan dari pihak berwenang demi keamanan diri sendiri dan kelestarian alam Gunung Gede Pangrango.