Alih Fungsi Lahan di Puncak: Gubernur Dedi Mulyadi Desak Evaluasi, PT Jaswita Beri Klarifikasi
Alih Fungsi Lahan di Puncak: Gubernur Dedi Mulyadi Desak Evaluasi, PT Jaswita Beri Klarifikasi
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, secara tegas menyoroti isu alih fungsi lahan sebagai salah satu faktor penyebab banjir besar yang melanda kawasan Puncak, Bogor. Pernyataan tersebut disampaikan menyusul bencana alam yang mengakibatkan kerusakan dan kerugian signifikan di wilayah tersebut. Dedi Mulyadi menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap seluruh tempat wisata di kawasan Puncak untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan tata ruang dan lingkungan. Ia bahkan menyebut adanya keterlibatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat, PT Jaswita, dalam pembangunan salah satu objek wisata yang diduga turut berkontribusi pada bencana tersebut. Informasi ini diperoleh Dedi Mulyadi dari komunikasi langsung dengan Bupati Bogor, Rudy Sismanto, yang menyebutkan adanya infrastruktur wisata yang runtuh dan menyumbat aliran sungai.
Menanggapi pernyataan Gubernur Dedi Mulyadi, Direktur PT Jaswita Jabar, Wahyu Nugroho, memberikan klarifikasi. Wahyu menjelaskan bahwa objek wisata yang dimaksud adalah Wisata Hibisc Fantasy, yang dikelola oleh anak perusahaannya, Jaswita Lestari Jaya (JLJ), bersama mitra dan PT Perkebunan Nusantara VIII. Wahyu menegaskan bahwa PT Jaswita Jabar telah memberikan peringatan kepada JLJ terkait pentingnya kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku sejak munculnya polemik seputar pembangunan Wisata Hibisc Fantasy pada tahun 2024. Peringatan tersebut mencakup kepatuhan terhadap peraturan daerah Kabupaten Bogor dan regulasi terkait lingkungan hidup. PT Jaswita Jabar menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti arahan Gubernur dan memastikan anak perusahaannya menjalankan operasional sesuai dengan aturan yang berlaku, guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Lebih lanjut, Wahyu menekankan bahwa PT Jaswita Jabar telah proaktif dalam mengingatkan JLJ untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku, termasuk yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Hal ini dilakukan sejak munculnya kontroversi seputar pembangunan Wisata Hibisc Fantasy pada tahun 2024.
Gubernur Dedi Mulyadi, yang juga merupakan politikus Partai Gerindra, berencana melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana bersama Menteri Lingkungan Hidup. Peninjauan ini bertujuan untuk melakukan investigasi menyeluruh dan memastikan kepatuhan terhadap aturan lingkungan. Dedi Mulyadi menegaskan bahwa jika ditemukan pelanggaran, maka akan diberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab. Ia menekankan pentingnya mengutamakan keselamatan warga di atas kepentingan ekonomi, dan mendesak dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap dampak pembangunan di kawasan Puncak terhadap lingkungan dan resiko bencana alam.
-
Poin-poin penting dari pernyataan Gubernur Dedi Mulyadi:
- Alih fungsi lahan di Puncak menjadi salah satu penyebab banjir besar.
- Perlunya evaluasi menyeluruh terhadap tempat wisata di Puncak.
- Diduga adanya keterlibatan PT Jaswita dalam masalah alih fungsi lahan.
- Rencana inspeksi bersama Menteri Lingkungan Hidup untuk menindaklanjuti permasalahan.
- Penegakan hukum dan sanksi bagi yang terbukti melanggar aturan.
-
Poin-poin penting dari klarifikasi PT Jaswita Jabar:
- Wisata Hibisc Fantasy dikelola oleh anak perusahaan, Jaswita Lestari Jaya (JLJ), bersama mitra dan PTPN VIII.
- PT Jaswita Jabar telah memperingatkan JLJ untuk mematuhi peraturan yang berlaku sejak tahun 2024.
- Komitmen PT Jaswita Jabar untuk menindaklanjuti arahan Gubernur dan memastikan kepatuhan terhadap aturan.