Berkah Panen Jagung: Ibu-ibu Banyuwangi Raih Penghasilan Tambahan di Tengah Terik Matahari

Panen Raya Jagung di Banyuwangi: Secercah Harapan Bagi Petani Perempuan

Di bawah rindangnya pepohonan di tepi lahan Perhutani Sumber Dilem, Desa Papring, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, terlihat sekelompok ibu-ibu tengah beristirahat sejenak. Kamis (10/4/2025) siang itu, mentari bersinar terik membakar kulit, namun semangat mereka tak surut. Mereka adalah bagian dari puluhan petani yang tengah mengikuti panen raya jagung tahap I yang diinisiasi oleh Polresta Banyuwangi.

Siti Salamah, salah seorang anggota kelompok tani Rukun Makmur, dengan semangat menceritakan pengalamannya. Di lahan seluas 10,4 hektar yang menjadi lokasi panen perdana dari total 38 hektar, ia bersama rekan-rekannya memetik jagung yang telah siap panen sejak ditanam pada 8 Desember 2024. Dengan mengenakan caping dan pakaian lengan panjang untuk melindungi diri dari sengatan matahari, mereka bekerja keras mengumpulkan jagung ke dalam karung, sebelum kemudian diproses menggunakan mesin penggiling.

"Alhamdulillah, sehari dapat upah Rp 70 ribu. Lumayan untuk tambahan," ujar Siti dengan senyum sumringah. Ia menjelaskan bahwa pekerjaan ini memberikan penghasilan yang lebih baik dibandingkan pekerjaan sehari-harinya sebagai buruh petik kopi. "Biasanya saya metik kopi, tapi sekarang libur dulu. Di sini upahnya lebih besar," imbuhnya.

Penghasilan tambahan ini tentu sangat berarti bagi Siti dan keluarganya. Ia berencana untuk menabung uang tersebut, mengingat tabungannya telah terkuras untuk memenuhi kebutuhan selama Lebaran.

Dukungan Polresta Banyuwangi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menjelaskan bahwa penanaman jagung ini merupakan hasil kerjasama antara kelompok tani Rukun Makmur dengan pihak kepolisian. Polresta Banyuwangi, sebagai bagian dari Gugus Tugas Ketahanan Pangan, turut mendampingi petani mulai dari proses penanaman, perawatan, hingga panen.

"Kami juga membantu menghubungkan petani dengan pihak-pihak yang bersedia menyerap hasil panen," jelas Kombes Pol Rama.

Ia memperkirakan bahwa setiap hektar lahan dapat menghasilkan 5-6 ton jagung. Untuk penyerapannya, Polresta Banyuwangi akan berkoordinasi dengan Bulog Banyuwangi. Namun, jika hasil panen tidak memenuhi kriteria Bulog, pihaknya akan menggandeng pedagang untuk membeli jagung tersebut.

Panen raya ini merupakan bagian dari program yang lebih besar untuk meningkatkan produksi jagung di Banyuwangi. Targetnya, tahun ini akan ada 650 hektar lahan yang ditanami jagung. Hingga saat ini, sudah ada 300 hektar lahan yang ditanami sejak Desember 2024 hingga Januari 2025, dengan area terluas berada di Kecamatan Glenmore yang rencananya akan panen raya pada bulan Mei mendatang.

Untuk mencapai target tersebut, Polresta Banyuwangi berkoordinasi dengan Perhutani dan PTPN untuk menginventarisasi lahan-lahan produktif yang belum dimanfaatkan. Mereka juga menggandeng kelompok tani untuk menanam jagung di lahan-lahan tersebut.

Selain itu, Polresta Banyuwangi juga membantu petani untuk mengajukan permohonan pupuk dan bibit kepada Kementerian Pertanian melalui dinas terkait. "Kami dan Pemerintah daerah akan terus berkomitmen untuk mendukung sektor pertanian melalui berbagai program dan kebijakan yang berpihak kepada petani," tegas Kombes Pol Rama.

Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Banyuwangi, sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.