Balikpapan Gandeng Arsari Group Atasi Krisis Air: Pembangunan Bendungan Raksasa di IKN Jadi Solusi Jangka Panjang
Balikpapan Berupaya Atasi Krisis Air dengan Kolaborasi dan Investasi
Kota Balikpapan, sebagai jantung ekonomi Kalimantan Timur, tengah berjuang mengatasi krisis air bersih yang semakin mendesak. Pemerintah kota mengambil langkah proaktif dengan menggandeng sektor swasta untuk mencari solusi jangka panjang dan meningkatkan infrastruktur yang ada.
Dalam pertemuan baru-baru ini, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud, menyambut baik kunjungan Hashim Djojohadikusumo, tokoh dari PT Arsari Group dan Dewan Pertimbangan Kadin. Pertemuan ini membuka peluang kolaborasi strategis untuk mengatasi masalah air dan sekaligus menarik investasi baru ke kota Balikpapan.
Rahmad Masud menegaskan bahwa penyediaan air bersih adalah prioritas utama dalam agenda pembangunan kota. "Kami membahas berbagai cara untuk mendukung pembangunan di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan. Ketersediaan air bersih adalah fokus utama," ujarnya. Ia optimis bahwa kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk PT Arsari Group, akan segera membuahkan hasil nyata untuk memenuhi kebutuhan air warga Balikpapan.
Wali Kota menargetkan penyelesaian masalah air sebelum masa jabatannya berakhir dalam lima tahun mendatang. "Kami berharap masalah air dapat segera diatasi, setidaknya sebelum saya mengakhiri masa tugas sebagai wali kota," tambahnya.
Bendungan Raksasa di IKN: Solusi Jangka Panjang yang Menjanjikan
Salah satu solusi jangka panjang yang sedang dijajaki adalah pembangunan bendungan raksasa di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN). Ide ini diusulkan oleh Hashim Djojohadikusumo, yang membawa tim ahli dari PT Arsari Group untuk mempresentasikan rencana tersebut.
Menurut Direktur Utama Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Yudi Saharuddin, bendungan ini berpotensi menyediakan pasokan air baku yang signifikan, mencapai 1.000-2.000 liter per detik. Keunggulan lain dari proyek ini adalah kualitas air yang dihasilkan akan memenuhi standar air minum yang layak, berbeda dengan air dari Bendungan Sepaku Semoi.
"Pak Hashim membawa tim dari PT Arsari Group yang memiliki gagasan untuk membangun bendungan besar di IKN. Bendungan ini dapat memasok air ke Balikpapan, IKN, dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)," jelas Yudi. Proyek ini melibatkan konsultan dari luar negeri untuk memastikan kualitas air yang dihasilkan benar-benar layak konsumsi.
Meski menjanjikan, realisasi proyek ini diperkirakan akan memakan waktu 2-3 tahun karena proses perizinan yang kompleks. Namun, pemerintah kota Balikpapan menyambut baik inisiatif ini sebagai solusi jangka panjang yang krusial.
Perbaikan Infrastruktur dan Optimalisasi Sumber Air yang Ada
Selain rencana jangka panjang, PTMB juga fokus pada solusi cepat untuk mengatasi krisis air. Salah satunya adalah perbaikan pipa distribusi air yang sudah tua dan bocor. Program perbaikan pipa ini ditargetkan dimulai pada tahun 2025 dan selesai pada tahun 2026.
"Problem tercepatnya adalah perbaikan pipa. Kami akan mulai tahun 2025, target selesai 2026, sehingga distribusi air bisa lebih optimal," ungkap Yudi. Selain itu, PTMB juga menjajaki kerjasama dengan PT Kilang Pertamina Indonesia untuk memanfaatkan jalur pipa mereka dalam mendistribusikan air dari bendungan baru ke Balikpapan. Hal ini akan memastikan air bersih dapat menjangkau masyarakat dan industri, termasuk Pertamina sendiri.
Optimalisasi Bendungan Sepaku Semoi juga menjadi perhatian utama. Diharapkan, bendungan ini dapat menyuplai 500 liter per detik air untuk Balikpapan mulai tahun 2027.
Investasi dan Peluang Ekonomi Baru
Kunjungan Hashim Djojohadikusumo tidak hanya membawa solusi terkait air, tetapi juga membuka peluang investasi baru bagi Balikpapan. Sebagai Dewan Pertimbangan Kadin, Hashim berencana mengoordinasikan para pengusaha untuk berinvestasi di Balikpapan.
"Beliau akan membawa pengusaha-pengusaha yang bisa memberikan investasi. Ini momentum untuk meningkatkan komunikasi langsung dengan mereka," kata Rahmad. Investasi ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi kota dan menciptakan lapangan kerja baru bagi warga Balikpapan.
Dengan kombinasi solusi jangka panjang dan pendek, serta dukungan investasi yang kuat, Balikpapan optimis dapat mengatasi krisis air dan terus berkembang sebagai pusat ekonomi yang kuat di Kalimantan Timur.