Aksi Kreatif Pengendara Terobos Banjir: Mobil 'Bermasker' Jadi Sorotan

Fenomena unik terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial TikTok, memperlihatkan sejumlah mobil yang dimodifikasi dengan penutup plastik di bagian depan layaknya 'masker'. Aksi ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi kendaraan saat menerjang banjir. Video yang diunggah oleh akun @zetaabeliakhodijah tersebut menuai beragam komentar dari warganet, mulai dari pujian atas kreativitas hingga keraguan akan efektivitasnya.

Beberapa warganet memberikan komentar pro dan kontra. Akun Yudi Siwel menuliskan komentar "logika saya gak ketemu," yang kemudian ditanggapi oleh akun anakjalanan dengan, "logika ny emg gak ada bang, tp setidak ny itu menghindari hantaman kuat air yg lgsg kena radiator dan mesin dari depan. kalo dari bawah kan tekanan air ny kecil , dan ga terlalu kuat". Akun jojo Fx menambahkan, "kita gk tau air banjir itu banyak pasir dan lumpurnya jd memang lebih baik dikasih masker aja biar aman. kalau hantaman airnya kuat pasir pasti ikut masuk kedalam ruang kap mesin,".

Lantas, seberapa efektifkah metode 'masker' plastik ini dalam melindungi mobil dari kerusakan akibat banjir? Kompas.com menghubungi Iwan, pemilik bengkel mobil Iwan Motor, untuk mendapatkan pandangan profesional. Menurut Iwan, penggunaan penutup plastik dapat membantu mengurangi gelombang air yang masuk ke bagian depan mobil, terutama pada bagian yang terdapat pipa udara menuju intake manifold.

"Kalau menurut pendapat saya, itu bisa saja dipakaikan plastikan sebagai masker. Tujuannya supaya mengurangi gelombang air yang masuk ke bagian-bagian depan mobil, di mana di situ terletak pipa udara yang nanti akan dihisap mesin melalui intake manifold," ujar Iwan.

Iwan menambahkan bahwa metode ini lebih aman dilakukan jika mobil terus bergerak. "Tapi kalau mobilnya berhenti dengan ketinggian air yang melewati batas aman, tetap saja air akan terhisap masuk mesin," jelasnya.

Solusi Darurat dengan Batasan

Iwan menekankan bahwa penggunaan 'masker' plastik ini sebaiknya hanya dilakukan dalam kondisi darurat dan saat ketinggian air tidak melebihi setengah diameter ban. Ia juga menjelaskan manfaat lain dari penggunaan penutup tersebut.

"Tanpa memakai penutup, ketika berpapasan dengan mobil lain, maka permukaan air bisa naik melebihi batas maksimal, dengan diberi penutup gelombang air tertahan penutup," imbuhnya.

Kesimpulan

Meski terkesan sederhana dan tidak konvensional, penggunaan penutup di bagian depan mobil saat menerobos banjir dapat menjadi solusi darurat yang cukup efektif. Namun, penting untuk diingat bahwa metode ini memiliki batasan dan hanya efektif dalam kondisi tertentu. Pengendara tetap harus berhati-hati dan mempertimbangkan faktor keselamatan saat melintasi wilayah banjir.

Penting untuk diperhatikan:

  • Metode ini hanya efektif untuk mengurangi gelombang air, bukan untuk mencegah air masuk sepenuhnya.
  • Ketinggian air tidak boleh melebihi setengah diameter ban.
  • Mobil harus terus bergerak agar air tidak terhisap masuk ke mesin.
  • Selalu utamakan keselamatan dan pertimbangkan kondisi lingkungan sekitar.

Berikut adalah beberapa tips tambahan saat menerobos banjir:

  • Ketahui kedalaman air: Perhatikan tanda-tanda atau informasi mengenai kedalaman air di area banjir.
  • Jaga jarak aman: Hindari mengikuti terlalu dekat dengan kendaraan di depan.
  • Gunakan gigi rendah: Gunakan gigi rendah untuk menjaga momentum dan menghindari mesin mati.
  • Hindari pengereman mendadak: Pengereman mendadak dapat menyebabkan kendaraan kehilangan kendali.
  • Periksa rem setelah melewati banjir: Setelah melewati banjir, periksa fungsi rem untuk memastikan tidak ada masalah.

Dengan persiapan dan tindakan yang tepat, Anda dapat meminimalkan risiko kerusakan pada kendaraan dan menjaga keselamatan diri saat melintasi wilayah banjir.