FESMI Kecewa Tak Diundang Resmi dalam Diskusi Hak Cipta yang Digagas Ahmad Dhani

FESMI Pertanyakan Prosedur Undangan Diskusi Hak Cipta yang Digagas Ahmad Dhani

Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI) menyatakan kekecewaannya setelah namanya tercantum sebagai salah satu organisasi yang akan hadir dalam diskusi yang digagas oleh Ahmad Dhani dan Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI). Diskusi tersebut rencananya membahas isu-isu krusial terkait hak cipta dan direct license di industri musik Indonesia.

Ketidakjelasan muncul ketika daftar undangan yang beredar mencantumkan nama FESMI bersama dengan tokoh dan organisasi musik ternama lainnya, termasuk Ariel NOAH, Armand Maulana, Judika (yang tergabung dalam Vibrasi Suara Indonesia atau VISI), dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI).

Cholil Mahmud, Pelaksana tugas (Plt.) Ketua Umum FESMI, sekaligus vokalis dari grup musik Efek Rumah Kaca, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menerima undangan resmi untuk acara tersebut. Cholil Mahmud mengkonfirmasi ketidakhadiran FESMI dalam diskusi tersebut.

"Sebelumnya, kami tidak pernah merasa mendapatkan undangan tersebut, apalagi menyatakan akan hadir. Sehingga kami kaget ketika nama kami (FESMI) diklaim dan tercatat sebagai pihak yang akan menghadiri acara tersebut," ungkap Cholil Mahmud saat dihubungi pada Rabu, 9 April 2025.

Lebih lanjut, Cholil Mahmud menjelaskan bahwa FESMI akan mempertimbangkan undangan serupa di masa depan jika prosesnya dilakukan secara profesional dan sesuai dengan prosedur administrasi yang berlaku. "Oleh karenanya, kami tidak akan menghadiri acara tersebut karena proses/tata cara pengundangannya tidak tepat. Ke depannya jika ada undangan sejenis dan prosesnya tertib administrasi, dan jika waktunya cocok, tentu saja kami bersedia untuk hadir," imbuhnya.

FESMI menekankan pentingnya keterlibatan pemangku kebijakan yang netral dalam diskusi mengenai hak cipta. Cholil Mahmud berpendapat bahwa diskusi hak cipta sebaiknya diinisiasi oleh pihak yang independen dan mewakili kepentingan seluruh golongan, sehingga dapat menghasilkan solusi yang adil dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.

"Sekadar bahan pemikiran, upaya diskusi tentang permasalahan hak cipta yang terjadi ini ada baiknya diampu oleh pemangku kebijakan yang berdiri untuk semua golongan, sehingga bisa menyelesaikan permasalahan dan membawa hasil yang baik seperti yang diharapkan oleh banyak pihak," pungkas Cholil Mahmud.

Berikut poin-poin penting yang disampaikan FESMI:

  • FESMI tidak menerima undangan resmi untuk diskusi hak cipta yang digagas Ahmad Dhani.
  • FESMI kecewa dengan pencantuman namanya dalam daftar peserta tanpa konfirmasi.
  • FESMI akan mempertimbangkan undangan serupa di masa depan jika prosesnya profesional.
  • FESMI menekankan pentingnya keterlibatan pemangku kebijakan netral dalam diskusi hak cipta.
  • FESMI berharap diskusi hak cipta menghasilkan solusi yang adil bagi semua pihak.