Tragedi di Gresik: Asisten Masinis KA Jenggala, Abdillah Ramdan, Meninggal Dunia dalam Insiden Tabrakan Maut

Tragedi di Gresik: Asisten Masinis KA Jenggala, Abdillah Ramdan, Meninggal Dunia dalam Insiden Tabrakan Maut

Kecelakaan tragis melibatkan Kereta Api (KA) Jenggala dan sebuah truk bermuatan kayu gelondongan telah merenggut nyawa seorang asisten masinis bernama Abdillah Ramdan. Insiden memilukan ini terjadi di perlintasan tanpa palang pintu di wilayah Tenggulungan, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, pada Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 18.35 WIB.

KA Jenggala dengan relasi Indro-Sidoarjo mengalami kerusakan parah pada bagian depan lokomotif akibat benturan keras dengan truk yang mengangkut kayu gelondongan berukuran besar. Akibat kejadian ini, Abdillah Ramdan, sang asisten masinis, mengalami luka serius dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Semen Gresik. Sayangnya, nyawanya tidak dapat diselamatkan akibat perdarahan organ dalam.

Masinis KA Jenggala, Purwo Pranoto, juga mengalami luka berat dan cedera tulang belakang. Ia kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang sama. Evakuasi Abdillah Ramdan dilakukan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Tim medis berupaya semaksimal mungkin, namun takdir berkata lain.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui akun Instagram resmi mereka, @kai121_, menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian Abdillah Ramdan. Dalam unggahan obituari pada Rabu (9/4/2025), KAI mengenang almarhum sebagai sosok masinis yang penuh dedikasi dan pengabdian hingga akhir hayatnya. Abdillah Ramdan lahir pada 30 Mei 1987. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

Menurut keterangan Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, KAI akan menempuh jalur hukum untuk menuntut sopir truk dan pihak perusahaan atas kelalaian yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kondektur kereta api memberikan kesaksian bahwa truk tersebut melintas perlintasan sebidang tanpa memperhatikan kondisi sekitar.

"Kami kehilangan salah satu awak sarana perkeretaapian (ASP) terbaik. Almarhum Abdillah Ramdan bukan hanya seorang asisten masinis yang berdedikasi, tetapi juga sosok yang mewakili semangat pengabdian dalam melayani masyarakat," ujar Luqman Arif.

"Kepergiannya saat menjalankan tugas menjadi duka yang mendalam bagi seluruh keluarga besar KAI," imbuhnya.

Kronologi Kejadian

Truk bermuatan kayu gelondongan melaju menuju Surabaya dan melewati perlintasan kereta api tanpa penjagaan. Bagian depan truk sempat melintasi rel, namun bagian belakangnya tertabrak KA Jenggala yang melaju dari arah Stasiun Indro.

Kasat Lantas Polres Gresik, AKP Rizki Julianda, menjelaskan bahwa sopir truk kurang berhati-hati saat menyeberang perlintasan kereta api. Sopir truk selamat dalam kejadian tersebut, sementara masinis mengalami luka-luka dan asisten masinis meninggal dunia.

"Sopir kurang hati-hati saat menyeberang perlintasan kereta api, kondisi sopir selamat, kondisi masinis terluka, sementara asisten masinis dibawa ke rumah sakit mengalami luka berat di sana meninggal dunia," ungkap AKP Rizki Julianda.

Para penumpang KA Jenggala yang selamat telah dipindahkan ke kereta api lain untuk melanjutkan perjalanan mereka. Proses evakuasi memakan waktu sekitar dua jam dan sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi kejadian.

Kesaksian Penumpang dan Sopir Truk

Salah seorang penumpang KA Jenggala, Wahyu, menuturkan bahwa kereta baru berjalan sekitar lima menit dari Stasiun Indro ketika terjadi tabrakan.

"Baru jalan lima menit dari Stasiun Indro, kemudian terdengar suara bruak, kereta berhenti saya kira anjlok, saat saya keluar ternyata tabrakan dengan truk muat kayu besar," kata Wahyu.

Sopir truk, Majuri, mengaku hendak menuju Surabaya saat kecelakaan terjadi. Ia mengklaim tidak mendengar klakson peringatan dari kereta api saat melewati perlintasan tanpa palang pintu. Jarak yang terlalu dekat membuat tabrakan tidak dapat dihindari.

Kecelakaan ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di perlintasan kereta api, terutama yang tidak dilengkapi dengan palang pintu. Peningkatan kesadaran dan kehati-hatian dari semua pihak, baik pengguna jalan maupun petugas perkeretaapian, sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya tragedi serupa di masa mendatang.

  • Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
  • Perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan perkeretaapian di Indonesia.
  • Peningkatan infrastruktur dan penegakan hukum yang tegas sangat dibutuhkan untuk meminimalisir risiko kecelakaan.

Ucapan belasungkawa dan doa terus mengalir untuk Abdillah Ramdan, sang asisten masinis yang gugur dalam tugas. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.