PT Timah Tbk Cetak Rekor Laba: Melonjak 364% di Tengah Volatilitas Pasar Timah Global

PT Timah Tbk Cetak Rekor Laba: Melonjak 364% di Tengah Volatilitas Pasar Timah Global

PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan kinerja keuangan yang gemilang untuk tahun 2024, dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,19 triliun. Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 364% dibandingkan tahun sebelumnya, yang membukukan kerugian bersih sebesar Rp 449,67 miliar. Keberhasilan ini diraih di tengah dinamika pasar timah global yang penuh tantangan.

Kenaikan laba bersih ini didorong oleh beberapa faktor kunci, termasuk peningkatan pendapatan perusahaan yang mencapai Rp 10,86 triliun, naik 29,37% dari Rp 8,39 triliun pada tahun 2023. Peningkatan ini sejalan dengan volume penjualan logam timah yang lebih tinggi dan kenaikan harga jual rata-rata. Harga timah global sendiri mengalami fluktuasi akibat ketidakpastian ekonomi dan penurunan pasokan. Namun, rata-rata harga timah Cash Settlement Price di London Metal Exchange (LME) pada tahun 2024 tercatat sebesar US$ 30.177,45 per ton, naik 16,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Strategi Efisiensi dan Optimalisasi

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS, Fina Eliani, mengungkapkan bahwa pencapaian positif ini merupakan hasil dari optimalisasi kinerja di berbagai lini, mulai dari produksi, pemasaran, hingga keuangan. Upaya efisiensi, termasuk penurunan fixed cost melalui investasi selektif pada penunjang operasi, serta pengelolaan cashflow yang ketat, menjadi kunci keberhasilan perseroan.

"Di tengah kondisi ekonomi makro dan pasokan logam timah global yang kurang mendukung, Perseroan berhasil mencapai kinerja yang cemerlang pada tahun 2024 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,19 triliun, naik 364% dibandingkan dengan pencapaian kinerja Perseroan pada tahun sebelumnya yang membukukan rugi bersih sebesar Rp 449,67 miliar," kata Fina.

Perseroan juga aktif menurunkan interest bearing debt melalui pembelian kembali medium term notes (MTN), yang berkontribusi pada pengurangan beban bunga.

Posisi Keuangan yang Solid

Selain peningkatan laba, PT Timah Tbk juga menunjukkan perbaikan dalam posisi keuangan secara keseluruhan. Meskipun nilai aset mengalami sedikit penurunan sebesar 0,42% menjadi Rp 12,80 triliun, liabilitas perseroan turun signifikan sebesar 19,08% menjadi Rp 5,35 triliun, terutama disebabkan oleh pelunasan pinjaman bank jangka pendek, obligasi, dan pembelian kembali MTN. Hal ini berdampak positif pada ekuitas perseroan, yang naik 19,35% menjadi Rp 7,45 triliun.

Kinerja keuangan yang solid ini tercermin dalam beberapa rasio keuangan penting:

  • Quick Ratio: 73,2%
  • Current Ratio: 222,0%
  • Debt to Asset Ratio: 41,8%
  • Debt to Equity Ratio: 71,8%

Rasio-rasio ini menunjukkan likuiditas dan solvabilitas perusahaan yang baik.

Prospek dan Tantangan

Ke depan, PT Timah Tbk akan terus berfokus pada efisiensi operasional, pengelolaan risiko yang cermat, dan inovasi untuk menghadapi tantangan pasar timah global. Volatilitas harga, perubahan regulasi, dan persaingan yang ketat akan menjadi faktor-faktor yang perlu diantisipasi. Namun, dengan fondasi keuangan yang kuat dan strategi yang tepat, PT Timah Tbk optimis dapat mempertahankan kinerja positifnya dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Kesimpulan

Kinerja PT Timah Tbk pada tahun 2024 merupakan bukti ketahanan dan kemampuan adaptasi perusahaan di tengah kondisi pasar yang dinamis. Peningkatan laba bersih yang signifikan, didukung oleh efisiensi operasional dan pengelolaan keuangan yang baik, menempatkan PT Timah Tbk pada posisi yang kuat untuk menghadapi tantangan di masa depan dan memanfaatkan peluang pertumbuhan.