Razia Es Krim Beralkohol di Surabaya, Kedai Legendaris Tiram Goreng Akhiri Kisah

Surabaya Geger: Gerai Es Krim Beralkohol Disegel Satpol PP, Kedai Tiram Goreng Legendaris Tutup Usia

Surabaya digemparkan dengan penindakan tegas terhadap sebuah gerai es krim yang menjual produk mengandung alkohol. Di sisi lain, sebuah kedai tiram goreng yang telah melegenda selama puluhan tahun di Singapura, harus mengakhiri perjalanannya.

Razia Es Krim Beralkohol: Pelanggaran Izin dan Kadar Alkohol Tinggi

Sebuah gerai es krim di Surabaya, Hey Nick's, menjadi sorotan setelah viral di media sosial. Seorang influencer membagikan pengalamannya mencicipi berbagai varian es krim di gerai tersebut. Yang mengejutkan, beberapa varian ternyata mengandung alkohol dengan kadar yang cukup tinggi, bahkan mencapai 40%. Varian yang mengandung alkohol antara lain Rum Raisin, Wine Berry, Lecy Vodka, dan Jack Daniel's.

Penemuan ini langsung ditindaklanjuti oleh Satpol PP dan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Perdagangan (Diskopdag) Kota Surabaya. Gerai Hey Nick's disegel karena dianggap melanggar aturan penjualan minuman beralkohol. Penjualan minuman beralkohol harus memiliki izin khusus dan pembeli harus berusia dewasa. Selain itu, sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, penjualan produk beralkohol harus dilakukan dengan memperhatikan norma dan etika yang berlaku.

Berikut kronologi penyegelan gerai es krim beralkohol Hey Nick's:

  • Viral di Media Sosial: Unggahan influencer mengenai es krim beralkohol di Hey Nick's menjadi viral.
  • Penelusuran Pihak Berwenang: Satpol PP dan Diskopdag Kota Surabaya melakukan penelusuran.
  • Penemuan Pelanggaran: Ditemukan es krim dengan kadar alkohol tinggi dijual tanpa izin.
  • Penyegelan Gerai: Gerai Hey Nick's disegel sebagai tindakan penegakan hukum.

Kisah Nasi Kacang Polong di Balik Drama Korea: Sejarah Kelam dan Status Sosial

Selain berita mengenai penindakan gerai es krim beralkohol, popularitas drama Korea "When Life Gives You Tangerines" juga menarik perhatian. Salah satu hidangan yang muncul dalam drama tersebut adalah nasi campur kacang polong. Ternyata, hidangan sederhana ini menyimpan sejarah yang cukup kelam.

Pada era 1920-an, Jepang dan Korea Selatan sama-sama berupaya menstabilkan persediaan beras. Namun, Jepang berhasil bangkit sementara Korea justru mengalami keterpurukan. Jepang kemudian membantu Korea dengan mengimpor jagung, sorgum, dan kacang-kacangan. Kacang polong menjadi salah satu bahan makanan yang umum ditemukan di Korea pada masa itu. Oleh karena itu, nasi kacang polong menjadi pengingat akan masa krisis pangan yang pernah dialami Korea.

Selain itu, nasi kacang polong juga bisa mencerminkan status sosial dalam keluarga. Pada masa lalu, orang yang memiliki status lebih tinggi dalam keluarga akan mendapatkan porsi kacang polong yang lebih banyak dalam nasi mereka.

Akhir Kisah Kedai Tiram Goreng Legendaris: 48 Tahun Mengukir Kenangan

Di Singapura, sebuah kedai tiram goreng legendaris, Lim's Fried Oyster, harus mengakhiri perjalanannya setelah hampir 50 tahun beroperasi. Kedai yang terletak di Berseh Food Centre, Jalan Besar, ini didirikan pada tahun 1977 oleh pasangan lansia, Lin Weifa dan Pan Huiling.

Keputusan untuk menutup kedai ini tentu bukan hal yang mudah. Pasangan ini telah mengabdikan diri untuk menyajikan hidangan tiram goreng yang lezat dan menjadi favorit banyak orang. Namun, karena faktor usia dan kesehatan, mereka akhirnya memutuskan untuk pensiun dan menutup kedai mereka.

Sebelum menutup kedai mereka, Lin Weifa dan Pan Huiling menyambut para pelanggan setia mereka untuk terakhir kalinya. Antrean mengular panjang, orang-orang rela menunggu demi dapat mencicipi tiram goreng ikonik dari Lim's Fried Oyster untuk terakhir kalinya. Rasa sedih dan haru bercampur menjadi satu, mengiringi akhir kisah sebuah kedai legendaris.

Alasan penutupan kedai tiram goreng legendaris Lim's Fried Oyster:

  • Faktor Usia: Pemilik kedai sudah berusia lanjut dan membutuhkan istirahat.
  • Kesehatan: Kondisi kesehatan pemilik kedai tidak memungkinkan untuk terus menjalankan bisnis.
  • Pensiun: Pemilik kedai memutuskan untuk pensiun dan menikmati masa tua.

Kisah-kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya izin dan regulasi dalam bisnis kuliner, sejarah di balik hidangan sederhana, serta dedikasi dan kerja keras dalam membangun sebuah usaha yang legendaris. Akhir dari sebuah perjalanan, namun kenangan akan tetap hidup dalam ingatan.