Lonjakan Harga Daging Sapi di Bangka Belitung Jelang Ramadhan: Kenaikan Signifikan hingga Rp 30.000 per Kilogram

Lonjakan Harga Daging Sapi di Bangka Belitung Jelang Ramadhan

Memasuki pekan pertama Ramadhan 1444 H, pasar tradisional di Kepulauan Bangka Belitung mengalami kenaikan harga signifikan pada komoditas daging sapi. Kenaikan ini, yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri, telah memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat. Pantauan di Pasar Induk Atrium Pangkalpinang pada Kamis (6/3/2025) menunjukkan lonjakan harga yang cukup drastis.

Suban, seorang pedagang di pasar tersebut, menuturkan harga daging sapi bagian padat kini mencapai Rp 140.000 per kilogram. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar Rp 30.000 dibandingkan harga bulan sebelumnya yang berada di angka Rp 110.000 per kilogram. Sementara itu, untuk jenis daging sapi campuran lemak dan jeroan, harga masih relatif lebih terjangkau, di bawah Rp 100.000 per kilogram. Namun, kenaikan harga juga terjadi pada berbagai jenis potongan daging lainnya.

Berikut rincian kenaikan harga beberapa jenis potongan daging sapi di Pasar Induk Atrium Pangkalpinang:

  • Daging Sapi Padat: Naik dari Rp 110.000 menjadi Rp 140.000 per kilogram.
  • Babat: Naik dari Rp 50.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram.
  • Tulang Iga Sapi: Naik dari Rp 80.000 menjadi Rp 100.000 per kilogram.
  • Tulang Punggung Sapi (cincang): Naik dari Rp 50.000 menjadi Rp 80.000 per kilogram.
  • Tetelan Lemak dan Kulit: Bervariasi antara Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per kilogram.
  • Jeroan: Kenaikan rata-rata antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per kilogram.

Suban menjelaskan bahwa kenaikan harga ini merupakan fenomena musiman yang lazim terjadi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Meningkatnya permintaan masyarakat selama bulan suci Ramadhan menjadi faktor utama. Selain itu, ketergantungan pada pasokan sapi dari luar daerah, khususnya dari Provinsi Lampung, juga turut berkontribusi terhadap kenaikan harga. Keterbatasan pasokan sapi lokal menjadi kendala utama dalam menjaga stabilitas harga.

Salah seorang pembeli, Firman, mengungkapkan bahwa dirinya sudah mengantisipasi kenaikan harga ini dan tetap berencana membeli daging sapi untuk keperluan memasak hidangan khas Ramadhan seperti sop dan rendang. Ia berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah strategis untuk mengatasi masalah ini, salah satunya dengan pengembangan sentra peternakan lokal agar ke depan kebutuhan daging sapi di Bangka Belitung dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri.

Pemerintah daerah diharapkan segera merespon lonjakan harga ini dengan langkah-langkah konkret untuk melindungi daya beli masyarakat. Peningkatan produksi sapi lokal melalui pengembangan sentra peternakan dan pengawasan distribusi menjadi langkah yang krusial untuk mencegah disparitas harga yang lebih besar di masa mendatang. Stabilitas harga pangan, khususnya komoditas penting seperti daging sapi, sangat vital bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.