Antisipasi Dampak Tarif Trump, Industri Baja Nasional Desak Penguatan TKDN dan Penataan Impor
Industri Baja Nasional Bersiap Hadapi Gelombang Impor Akibat Kebijakan Tarif AS
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Industri baja nasional tengah bersiap menghadapi potensi dampak negatif dari kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) menyerukan kepada pemerintah untuk memperkuat implementasi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta menata ulang sistem tata niaga impor baja guna melindungi pasar domestik dari serbuan produk impor.
Direktur Eksekutif IISIA, Harry Warganegara, menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk memastikan bahwa impor baja benar-benar didasarkan pada kebutuhan riil dan tidak mengancam keberlangsungan industri baja dalam negeri. "IISIA mendesak pemerintah untuk memperketat pengawasan impor baja dan memastikan bahwa produk yang masuk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan," ujarnya.
Chairman IISIA, M. Akbar Djohan, menambahkan bahwa kebijakan tarif AS berpotensi mengalihkan arus ekspor baja dari negara-negara lain ke Indonesia, yang memiliki pasar yang besar dan daya beli yang terus meningkat. "Indonesia menjadi target yang menarik bagi produk baja murah dari luar negeri. Tanpa langkah antisipasi yang memadai, industri baja nasional bisa tertekan," kata Akbar.
Untuk itu, IISIA mengusulkan beberapa langkah strategis kepada pemerintah:
- Penguatan Kebijakan TKDN: Memastikan penggunaan produk baja dalam negeri dalam proyek-proyek strategis pemerintah dan swasta.
- Penataan Tata Niaga Impor Baja: Memperketat pengawasan dan seleksi terhadap produk baja impor, serta menerapkan standar kualitas yang ketat.
- Pembentukan Pusat Logistik Baja Nasional: Mengoptimalkan peran BUMN dalam mengendalikan suplai dan permintaan baja secara nasional.
Pengamat ekonomi dan hukum perdagangan internasional, Adiwarman, menilai bahwa kebijakan tarif Trump merupakan fenomena ideologis yang menyimpang dari prinsip-prinsip dasar perdagangan dunia. Ia mengingatkan bahwa respons yang keliru terhadap kebijakan ini dapat memicu perang dagang yang merugikan semua pihak.
"Indonesia perlu bernegosiasi dengan Amerika Serikat dengan membawa kepentingan nasional yang jelas dan didukung oleh data dan fakta yang valid mengenai komoditas seperti baja, karet, tekstil, dan alas kaki," kata Adiwarman.
Lebih lanjut, Adiwarman menyarankan agar pemerintah memanfaatkan momentum ini untuk membangun sistem ekonomi yang lebih mandiri dan adaptif, serta meningkatkan efisiensi dalam kebijakan fiskal. Dengan langkah-langkah yang tepat, kebijakan Trump dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperkuat industri dalam negeri dan meningkatkan daya saing di pasar global.
Langkah Strategis untuk Industri Baja Nasional:
Berikut adalah langkah langkah strategis yang perlu dilakukan untuk industri baja:
- Memastikan produk baja dalam negeri memiliki kualitas dan harga yang kompetitif.
- Mendorong inovasi dan pengembangan produk baja bernilai tambah tinggi.
- Meningkatkan efisiensi produksi dan rantai pasok.
- Memperkuat kerja sama antara industri baja, pemerintah, dan lembaga riset.
Dengan implementasi langkah-langkah strategis ini, industri baja nasional diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.