Banjir Landa Sukabumi Selatan: Warga Kebon Jeruk Keluhkan Dampak Hujan Deras

Banjir Sempat Menggenangi Sukabumi Selatan, Warga Terpaksa Membersihkan Sisa Lumpur

Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta Barat pada Minggu kemarin menyebabkan banjir di beberapa wilayah, salah satunya adalah Kelurahan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk. Meskipun banjir telah surut, dampak yang ditimbulkan masih dirasakan oleh warga.

Berdasarkan pantauan di lokasi pada Senin (7/4/2025), genangan air sudah tidak terlihat di RT 11 dan RT 4, RW 2, Sukabumi Selatan. Namun, sisa-sisa sampah dan lumpur yang terbawa arus banjir masih menempel di rumah-rumah warga. Banyak warga yang terlihat sibuk membersihkan rumah dan barang-barang mereka yang sempat terendam.

Salah seorang warga, Alfiah (23), menuturkan bahwa banjir terjadi akibat hujan deras yang berlangsung sejak sore hari. "Hujannya deras banget dari sore, air mulai naik sekitar maghrib," ujarnya. Alfiah juga menambahkan bahwa air baru surut sekitar pukul 21.30 WIB. Meskipun rumahnya sudah ditinggikan, air tetap masuk dan menggenangi lantai rumahnya setinggi lutut.

"Rumah saya sudah diuruk, tapi masih kemasukan air. Apalagi rumah yang belum diuruk, pasti lebih parah," imbuhnya.

Warga lainnya, Fatma (45), juga menyampaikan keluhan yang sama. Ia mengatakan bahwa hujan yang berlangsung sepanjang hari menjadi penyebab utama banjir di wilayahnya. "Dari sore hujan terus, ya gimana nggak banjir, hujannya seharian," kata Fatma.

Banjir yang melanda Sukabumi Selatan ini menjadi pengingat akan pentingnya sistem drainase yang baik dan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Pemerintah daerah diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga sangat diperlukan.

Dampak Banjir dan Harapan Warga

Banjir yang melanda Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, tidak hanya menyebabkan kerusakan materi, tetapi juga menimbulkan dampak psikologis bagi warga. Trauma akibat banjir dan kekhawatiran akan kejadian serupa di masa mendatang menjadi beban tersendiri bagi mereka.

Warga berharap pemerintah dapat segera memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir di wilayah mereka. Perbaikan sistem drainase, normalisasi sungai, dan pembangunan tanggul penahan banjir menjadi beberapa solusi yang diharapkan dapat segera direalisasikan.

Selain itu, warga juga berharap adanya edukasi dan sosialisasi mengenai cara menghadapi bencana banjir, serta peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Langkah Antisipasi dan Mitigasi Bencana

Banjir merupakan masalah kompleks yang membutuhkan penanganan yang komprehensif. Selain upaya-upaya teknis seperti perbaikan drainase dan normalisasi sungai, juga diperlukan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Peningkatan kesadaran masyarakat: Edukasi mengenai penyebab banjir, cara menghadapi banjir, dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
  • Pembentukan tim relawan: Pembentukan tim relawan yang bertugas untuk membantu warga saat terjadi banjir, seperti evakuasi dan penyaluran bantuan.
  • Penyediaan informasi dan peringatan dini: Penyediaan informasi mengenai potensi banjir dan peringatan dini agar warga dapat segera mengambil tindakan pencegahan.
  • Penataan ruang yang berkelanjutan: Penataan ruang yang memperhatikan aspek lingkungan dan mengurangi risiko banjir.

Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan masalah banjir di Sukabumi Selatan dan wilayah lainnya dapat teratasi, sehingga warga dapat hidup dengan aman dan nyaman.