Pantauan Harga Pangan Nasional: Sejumlah Komoditas Alami Penurunan Harga, Ayam Ras dan Gula Sedikit Menguat
Fluktuasi Harga Pangan Warnai Pasar Domestik Awal April 2025
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Pasar komoditas pangan di Indonesia menunjukkan dinamika menarik pada awal April 2025. Berdasarkan data terkini dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dihimpun pada pukul 10.00 WIB, terjadi pergerakan harga yang bervariasi di tingkat konsumen secara nasional. Kabar baiknya, sejumlah komoditas pokok mengalami penurunan, memberikan sedikit angin segar bagi masyarakat.
Penurunan Harga pada Komoditas Strategis
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain:
- Beras: Baik beras premium maupun medium menunjukkan tren penurunan. Beras premium turun tipis sebesar 0,06 persen menjadi Rp 15.561 per kilogram, sementara beras medium turun lebih signifikan sebesar 0,27 persen menjadi Rp 13.670 per kilogram.
- Jagung: Di tingkat peternak, harga jagung juga mengalami penurunan sebesar 1,6 persen menjadi Rp 6.016 per kilogram. Hal ini berpotensi memberikan dampak positif bagi biaya produksi peternakan.
- Kedelai: Harga kedelai biji kering juga menunjukkan penurunan sebesar 0,76 persen menjadi Rp 10.560 per kilogram.
- Bawang: Harga bawang merah mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 3,07 persen menjadi Rp 43.122 per kilogram, diikuti oleh bawang putih bonggol yang turun 0,2 persen menjadi Rp 44.658 per kilogram.
- Cabai: Hampir semua jenis cabai mengalami penurunan harga. Cabai merah keriting turun 3,29 persen menjadi Rp 57.591 per kilogram, cabai merah besar turun paling tajam sebesar 7,7 persen menjadi Rp 52.562 per kilogram, dan cabai rawit merah turun 2,64 persen menjadi Rp 79.582 per kilogram.
- Daging Sapi: Harga daging sapi murni juga mengalami penurunan sebesar 0,41 persen menjadi Rp 136.900 per kilogram.
- Minyak Goreng: Seluruh jenis minyak goreng terpantau mengalami penurunan. Minyak goreng kemasan turun 0,62 persen menjadi Rp 20.473 per liter, minyak goreng curah turun 1,64 persen menjadi Rp 17.657 per liter, dan MinyaKita turun 0,43 persen menjadi Rp 17.546 per liter.
- Daging Kerbau: Baik daging kerbau beku impor maupun lokal mengalami penurunan harga masing-masing sebesar 1,54 persen menjadi Rp 105.531 per kilogram dan 2,22 persen menjadi Rp 140.238 per kilogram.
Kenaikan Harga Terbatas
Di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, meskipun relatif tipis:
- Daging Ayam Ras: Harga daging ayam ras mengalami kenaikan tipis sebesar 0,11 persen menjadi Rp 37.037 per kilogram.
- Gula Konsumsi: Harga rata-rata gula konsumsi secara nasional naik tipis sebesar 0,03 persen dibanding hari sebelumnya. Namun, perlu dicatat bahwa di wilayah Indonesia Timur, kenaikan harga gula konsumsi mencapai 1,84 persen menjadi Rp 20.283 per kilogram, menunjukkan adanya disparitas harga antar wilayah.
- Beras SPHP: Harga beras SPHP mengalami kenaikan tipis 0,14 persen menjadi Rp 12.598 per kilogram.
- Garam Konsumsi: Harga garam konsumsi mengalami kenaikan 0,67 persen menjadi Rp 11.744 per kilogram
Analisis dan Implikasi
Fluktuasi harga pangan ini menunjukkan kompleksitas dinamika pasar. Penurunan harga pada sejumlah komoditas pokok seperti beras, cabai, dan bawang diharapkan dapat meringankan beban pengeluaran masyarakat. Namun, kenaikan harga pada daging ayam ras dan gula konsumsi, terutama di wilayah Indonesia Timur, perlu menjadi perhatian pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan.
Bapanas diharapkan terus memantau pergerakan harga pangan secara cermat dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan, serta mengatasi disparitas harga antar wilayah. Masyarakat juga diimbau untuk bijak dalam berbelanja dan memanfaatkan informasi harga pangan yang tersedia untuk membuat keputusan yang tepat.