Soliditas Lini Belakang Garuda Muda Redam Gempuran Korea Selatan di Piala Asia U-17 2025
Kokohnya Pertahanan Indonesia U-17: Analisis Performa Trio Bek Tengah Lawan Korea Selatan
Tim Nasional Indonesia U-17 menunjukkan performa pertahanan yang solid saat mengalahkan Korea Selatan U-17 dengan skor 1-0 dalam pertandingan Piala Asia U-17 2025 di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jumat (4/4/2025). Kemenangan ini tidak lepas dari penampilan impresif trio bek tengah Garuda Muda yang mampu meredam gempuran serangan Taegeuk Warriors.
Evandra Florasta menjadi pahlawan kemenangan Indonesia dengan gol tunggalnya. Namun, di balik kemenangan tersebut, terdapat tembok kokoh yang dibangun oleh trio bek tengah yang terdiri dari Mathew Baker, Putu Panji, dan Algazani Dwi Sugandi. Ketiganya tampil disiplin dan fokus sepanjang pertandingan, menjaga gawang Indonesia tetap perawan dari gol.
Korea Selatan, yang tampil dominan dalam penguasaan bola, melepaskan total 21 tembakan ke arah gawang Indonesia. Namun, soliditas lini belakang Garuda Muda membuat sebagian besar tembakan tersebut tidak menemui sasaran atau berhasil diblok. Statistik mencatat bahwa Panji dan Baker melakukan sembilan blok, sementara Algazani melakukan dua blok. Total 20 blok dari barisan pertahanan menunjukkan betapa rapatnya pertahanan Indonesia.
Selain blok, trio bek tengah ini juga aktif melakukan intersep dan sapuan untuk memutus serangan Korea Selatan. Panji dan Baker masing-masing mencatatkan dua intersep, sementara Algazani melakukan dua sapuan penting untuk mengamankan area pertahanan. Baker juga tercatat melakukan satu tekel sukses, menunjukkan keberaniannya dalam duel satu lawan satu.
Statistik Individu Bek Tengah Indonesia:
- Putu Panji:
- Blok: 9
- Intersep: 2
- Akurasi Passing: 88,9%
- Mathew Baker:
- Blok: 9
- Intersep: 2
- Tekel Sukses: 1
- Akurasi Passing: 82,1%
- Menang Duel: 3
- Algazani Dwi Sugandi:
- Blok: 2
- Sapuan: 2
- Akurasi Passing: 61,5%
Akurasi passing ketiga pemain ini juga menunjukkan kemampuan mereka dalam membangun serangan dari belakang. Meskipun Algazani memiliki akurasi passing terendah, namun hal ini dapat dimaklumi karena posisinya yang lebih sering terlibat dalam duel-duel fisik dan sapuan bola.
Pelatih Korea Selatan, Back Ki-tae, sebelumnya telah mengakui kekuatan pertahanan Indonesia. Dia menyebut Indonesia sebagai salah satu tim terkuat di Asia Tenggara dengan keseimbangan lini belakang yang terorganisir. Pengakuan ini menjadi bukti bahwa kerja keras para pemain dan pelatih dalam mempersiapkan lini pertahanan telah membuahkan hasil.
Kemenangan atas Korea Selatan ini menjadi modal penting bagi Indonesia U-17 untuk melangkah lebih jauh di Piala Asia U-17 2025. Dengan pertahanan yang solid dan serangan yang efektif, Garuda Muda memiliki potensi untuk menjadi salah satu kekuatan yang patut diperhitungkan di turnamen ini. Penampilan gemilang trio bek tengah menjadi fondasi penting bagi kesuksesan timnas Indonesia U-17 di ajang tersebut. Konsistensi performa lini belakang akan menjadi kunci untuk menghadapi pertandingan-pertandingan sulit di masa depan.