Arus Balik Lebaran: Rezeki Nomplok Pedagang Oleh-Oleh di Merak, Sebagian Lainnya Gigit Jari
Pelabuhan Merak Dibanjiri Pemudik, Pedagang Oleh-Oleh Sumringah, Sebagian Merana
Pelabuhan Merak, gerbang utama penghubung Pulau Jawa dan Sumatera, menjadi saksi bisu hiruk pikuk arus balik Lebaran. Ribuan pemudik yang baru saja merayakan Idul Fitri di kampung halaman mereka di Sumatera, memadati pelabuhan ini untuk kembali ke perantauan. Momentum ini membawa berkah tersendiri bagi para pedagang oleh-oleh khas Sumatera, meskipun tidak semua merasakan manisnya rezeki yang sama.
Di dermaga 1 Pelabuhan Merak, kerumunan pembeli tampak memadati lapak-lapak yang menjajakan aneka ragam camilan dan makanan khas. Nadya, seorang pedagang oleh-oleh berusia 28 tahun, mengungkapkan kegembiraannya atas peningkatan penjualan yang signifikan. Kerupuk kemplang, keripik pisang coklat, keripik singkong balado, dan kopi menjadi buruan utama para pemudik.
"Yang paling banyak dicari itu kerupuk kemplang dan keripik pisang coklat lumer. Penjualan bisa naik tiga kali lipat," ujarnya dengan senyum lebar.
Nadya menjelaskan bahwa harga oleh-oleh yang dijualnya relatif stabil, tidak mengalami kenaikan dibandingkan hari biasa. Kerupuk kemplang dijual dengan harga Rp 25.000 hingga Rp 40.000 per bungkus, keripik singkong balado Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per bungkus, dan keripik pisang coklat mulai dari Rp 20.000 per bungkus. Target pembelinya adalah para pemudik pejalan kaki yang belum sempat membeli oleh-oleh di kampung halaman.
Namun, di tengah gegap gempita peningkatan penjualan, tidak semua pedagang merasakan euforia yang sama. Mirhan (45), seorang pedagang oleh-oleh yang berjualan di pinggir Jalan Raya Merak-Cilegon, justru mengeluhkan penurunan omzet yang drastis.
"Tahun ini sangat berkurang, jauh sekali, daya beli turun. Biasanya kita 3 hari tambah stok, ini belum," keluhnya dengan nada lesu.
Mirhan, yang telah lima tahun berjualan oleh-oleh saat arus balik Lebaran, mengaku bahwa tahun lalu ia bisa meraup omzet hingga Rp 10 juta per hari. Namun, tahun ini, sejak H+2 Lebaran, ia hanya mampu mengumpulkan sekitar Rp 3 juta.
"Namanya jualan musiman, semoga di sisa waktu ini ramai yang beli," harapnya dengan nada getir.
Sementara itu, Desiyana, seorang pemudik yang hendak kembali ke Bekasi, mengaku sengaja membeli oleh-oleh di Pelabuhan Merak karena belum sempat berbelanja di Lampung. Ia merasa perlu membawa oleh-oleh khas Lampung karena seringkali ditanya oleh tetangga dan teman kerja.
"Suka ditanyain di tetangga, temen, mana oleh-olehnya. Suka gimana gitu, kalau enggak bawa oleh-oleh," ungkap Desiyana sambil memilih beberapa bungkus keripik pisang.
Kisah para pedagang oleh-oleh di Pelabuhan Merak ini menjadi potret dinamika ekonomi saat arus balik Lebaran. Di satu sisi, ada berkah peningkatan penjualan yang dirasakan oleh sebagian pedagang. Di sisi lain, ada pula tantangan penurunan omzet yang harus dihadapi oleh sebagian lainnya. Semoga, di sisa waktu arus balik ini, semua pedagang dapat meraih rezeki yang berkah.
Berikut adalah daftar oleh-oleh yang banyak dicari pemudik:
- Kerupuk Kemplang
- Keripik Pisang Coklat
- Keripik Singkong Balado
- Kopi
- Kerupuk Palembang