Banjir di Jatinegara: Polda Metro Evakuasi Ratusan Warga Terdampak Luapan Ciliwung
Banjir di Jatinegara: Evakuasi dan Penanganan Warga Terdampak
Direktorat Samapta Polda Metro Jaya melaksanakan operasi evakuasi warga di wilayah Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (3 Maret 2025), menyusul banjir yang melanda permukiman setempat. Ketinggian air yang mencapai 125 sentimeter memaksa ratusan warga mengungsi. Direktur Samapta Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yully Kurniawan, menjelaskan langsung keterlibatan pihaknya dalam upaya penyelamatan dan penanggulangan dampak banjir tersebut. Operasi evakuasi dilakukan dengan sigap untuk memastikan keselamatan warga terdampak.
Banjir yang terjadi disebabkan oleh kombinasi faktor alam dan intensitas curah hujan tinggi. Kasie Sipammat Direktorat Samapta Polda Metro Jaya, AKP Ali, menjelaskan bahwa luapan Kali Ciliwung yang diakibatkan curah hujan tinggi di daerah hulu (Bogor) menjadi penyebab utama. Meskipun kondisi banjir telah berangsur surut, dampak yang ditimbulkan cukup signifikan. Tiga RT di RW 04 Kebon Pala terendam, memaksa 193 orang dewasa dan 42 balita untuk mengungsi ke SDN 02 Kampung Melayu. Sementara itu, 25 kepala keluarga (KK) – yang terdiri dari 15 lansia dan 13 balita – menemukan tempat perlindungan sementara di Masjid Jami Ittihaadul Ikhwan.
Selain evakuasi, petugas kepolisian juga melakukan patroli dan imbauan kepada warga untuk memadamkan listrik di rumah mereka sebagai langkah pencegahan terhadap potensi sengatan listrik. Tindakan pencegahan ini menjadi bagian integral dari upaya penanganan pasca-banjir untuk meminimalisir risiko kecelakaan. Kepolisian juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan pendistribusian bantuan logistik dan pelayanan kesehatan kepada para pengungsi. Koordinasi yang baik antara pihak kepolisian dan pemerintah setempat sangat penting untuk memastikan penanganan bencana banjir berjalan efektif dan terintegrasi.
Langkah-langkah yang dilakukan Polda Metro Jaya dalam menangani bencana banjir di Jatinegara ini menunjukkan komitmen untuk melindungi warga dan memberikan bantuan yang dibutuhkan. Keterlibatan aktif dalam evakuasi dan penyediaan tempat pengungsian mencerminkan tanggung jawab kepolisian dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya dalam kondisi normal, tetapi juga saat menghadapi situasi darurat seperti bencana alam. Ke depan, upaya antisipasi dan mitigasi bencana menjadi penting untuk mengurangi risiko dan dampak banjir yang dapat mengancam kehidupan dan harta benda masyarakat. Perbaikan infrastruktur dan sistem peringatan dini akan menjadi faktor kunci dalam mengurangi dampak bencana serupa di masa mendatang.