Puasa Ramadan dan Berat Badan: Mengapa Berat Badan Justru Naik?

Puasa Ramadan dan Berat Badan: Mengapa Berat Badan Justru Naik?

Ramadan, bulan penuh berkah bagi umat muslim, seringkali dikaitkan dengan upaya penurunan berat badan. Namun, ironisnya, banyak individu justru mengalami peningkatan berat badan selama periode puasa. Fenomena ini, yang kerap membuat frustasi, ternyata memiliki penjelasan medis yang logis. Menurut Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, spesialis penyakit dalam, penyebab utama kenaikan berat badan selama Ramadan adalah kebiasaan makan berlebihan saat berbuka puasa.

"Banyak masyarakat cenderung 'kalap' saat berbuka," jelas Prof. Ketut dalam wawancara dengan detikcom pada Selasa (18/2/2025). "Mereka mengonsumsi makanan jauh melebihi kebutuhan tubuh, sehingga asupan kalori harian justru meningkat drastis." Prof. Ketut menekankan pentingnya pengaturan pola makan yang bijak, dengan fokus pada makanan tinggi serat dan menghindari konsumsi berlebihan. Ia menambahkan bahwa bagi mereka yang berhasil mengurangi asupan kalori secara terkontrol selama puasa, penurunan berat badan justru bisa tercapai. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih.

Lebih lanjut, pilihan makanan dan minuman selama berbuka juga memainkan peran krusial. Konsumsi makanan tinggi lemak dan kalori, seperti gorengan serta minuman dan jajanan manis, dapat secara signifikan meningkatkan berat badan jika dilakukan secara rutin. Ditambah lagi dengan penurunan aktivitas fisik yang sering terjadi selama bulan puasa, peningkatan berat badan pun menjadi tak terhindarkan. Kombinasi kebiasaan makan yang tidak terkontrol dan kurangnya aktivitas fisik inilah yang menjadi faktor utama penyebab kenaikan berat badan selama Ramadan.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas tidur. Kurang tidur, yang seringkali terjadi selama bulan Ramadan, dapat mengganggu keseimbangan metabolisme tubuh. Gangguan metabolisme ini kemudian meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Oleh karena itu, menjaga kualitas tidur yang cukup selama bulan puasa sangat penting untuk menjaga berat badan tetap stabil.

Pandangan senada diungkapkan oleh dr. Rudy Kurniawan, SpPD, spesialis penyakit dalam lainnya. Dr. Rudy menyarankan beberapa strategi untuk mencegah kenaikan berat badan selama puasa. Strategi tersebut antara lain:

  • Konsumsi makanan tinggi protein dan serat: Makanan ini dapat membantu rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Makanan tinggi protein dan serat sangat ideal untuk menu sahur.
  • Hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh: Makanan ini merupakan sumber kalori kosong yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
  • Tetap aktif secara fisik: Meskipun aktivitas fisik mungkin berkurang selama Ramadan, tetaplah berusaha untuk melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki.
  • Jaga hidrasi: Minum cukup air sepanjang hari sangat penting untuk menjaga kesehatan dan metabolisme tubuh.
  • Jaga kualitas tidur: Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan mencegah kenaikan berat badan.

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, peningkatan berat badan selama bulan puasa dapat dihindari. Yang terpenting adalah kedisiplinan dan kesadaran untuk menjaga pola makan dan gaya hidup sehat selama bulan Ramadan.