Perjuangan 'Mama Uganda': Kisah Mariam Nabatanzi, Ibu 44 Anak yang Ditinggalkan Suami
Kisah Mariam Nabatanzi, seorang wanita asal Uganda, telah menyentuh hati banyak orang di seluruh dunia. Di usia yang baru menginjak 45 tahun, Mariam telah melahirkan 44 anak, menjadikannya salah satu wanita dengan tingkat kesuburan tertinggi yang pernah tercatat. Namun, di balik anugerah memiliki banyak anak, tersimpan kisah perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa.
Mariam dinikahkan pada usia yang sangat muda, yaitu 12 tahun. Setahun kemudian, ia melahirkan anak kembar pertamanya. Sejak saat itu, kehidupannya dipenuhi dengan kelahiran demi kelahiran. Mariam melahirkan lima pasang anak kembar, empat pasang anak kembar tiga, dan lima pasang anak kembar empat. Sebuah takdir yang luar biasa, sekaligus tantangan yang sangat berat.
Pada tahun 2015, cobaan kembali menghampiri Mariam. Suaminya, yang merasa tidak mampu lagi menafkahi keluarga besar mereka, meninggalkannya. Mariam harus berjuang sendirian untuk menghidupi 44 anaknya. Beban yang sangat berat dipikul oleh seorang wanita.
Mariam mengakui bahwa ia merasa berbeda dari wanita lain. Kelahiran anak kembar yang terus menerus membuatnya curiga ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuhnya. Setelah memeriksakan diri ke dokter, Mariam mengetahui bahwa ia memiliki kondisi langka yang disebut hiperovulasi, yaitu kondisi di mana ovariumnya menghasilkan banyak sel telur setiap bulan. Dokter mengatakan bahwa hiperovulasi ini sulit diobati di pedesaan Uganda.
"Tuhan memberi saya 44 anak untuk dibesarkan," ujar Mariam dengan tegar. Ia tidak menyalahkan takdir, meskipun ia harus menghadapi kenyataan pahit ditinggalkan suami dan berjuang sendirian menghidupi puluhan anak.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Mariam melakukan berbagai pekerjaan. Ia bekerja sebagai penata rambut, mendekorasi acara, mengumpulkan dan menjual besi tua, membuat gin lokal, dan menjual obat-obatan herbal. Setiap sen yang ia hasilkan digunakan untuk membeli makanan, pakaian, biaya sekolah, dan perawatan medis bagi anak-anaknya.
Mariam, yang dijuluki 'Mama Uganda', tidak pernah menyerah pada keadaan. Ia terus berjuang demi masa depan anak-anaknya. Kisahnya adalah kisah tentang ketabahan, pengorbanan, dan cinta seorang ibu yang tak terbatas.
Berikut adalah daftar anak Mariam Nabatanzi:
- Lima pasang anak kembar
- Empat pasang anak kembar tiga
- Lima pasang anak kembar empat
- Sisanya anak tunggal
Mariam mengungkapkan bahwa dokter pernah mengatakan kepadanya bahwa:
- Dirinya terlalu subur
- Perlu terus melahirkan untuk mengurangi tingkat kesuburan di ovariumnya
- Tidak ada metode keluarga berencana yang akan berhasil untuknya
- Melahirkan adalah satu-satunya cara untuk "menenangkan" tubuhnya
Kisah Mariam Nabatanzi adalah pengingat bagi kita semua tentang kekuatan seorang ibu dan pentingnya dukungan sosial bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan.