Amorim Bela Kebijakan Transfer MU: Tekanan Besar Jadi Alasan Elanga Bersinar di Nottingham Forest
Amorim Bela Kebijakan Transfer MU: Tekanan Besar Jadi Alasan Elanga Bersinar di Nottingham Forest
Manchester, Inggris – Di tengah sorotan tajam terhadap performa Manchester United (MU), manajer Ruben Amorim justru memberikan pembelaan terhadap kebijakan transfer klub, khususnya terkait penjualan Anthony Elanga ke Nottingham Forest. Pernyataan ini muncul setelah Elanga menjadi mimpi buruk bagi mantan klubnya, mencetak gol kemenangan saat Forest mengalahkan MU 1-0 di City Ground pada Rabu (2/4/2025) dini hari.
Elanga, yang dilepas MU dengan harga sekitar 15 juta poundsterling pada musim lalu, kini menjelma menjadi pemain kunci bagi Forest. Sejak kepindahannya, pemain sayap asal Swedia ini telah mencetak 11 gol dan menyumbang 18 assist dalam dua musim, sebuah catatan yang jauh lebih baik dibandingkan kontribusinya selama tiga musim di MU (4 gol dari 55 laga). Performa impresif Elanga ini sontak memicu pertanyaan mengenai keputusan MU untuk melepasnya.
Namun, Amorim memiliki pandangan berbeda. Ia berpendapat bahwa tekanan besar yang dirasakan para pemain muda di MU menjadi faktor utama yang menghambat perkembangan mereka. Menurutnya, lingkungan di Old Trafford tidak memberikan cukup waktu dan ruang bagi pemain-pemain muda untuk berkembang secara optimal.
"Kita bicara soal banyaknya pemain depan untuk MU yang bermain bagus, tapi tidak punya kesempatan di sini," ujar Amorim, seperti dikutip dari Daily Mail. "Di Manchester United, anda tidak akan punya banyak waktu. Saya tidak akan punya. Kami harus melakukannya dengan tepat," tambahnya.
Amorim juga menyinggung pemain-pemain sayap lain yang dilepas atau kesulitan bersinar di MU, seperti Jadon Sancho, Antony, dan Marcus Rashford. Ia menegaskan bahwa tekanan besar di klub lah yang menjadi penyebab utama.
"Anda tidak bisa berbicara tentang pemain yang tidak bermain untuk Manchester United. Mereka di sini bermain untuk Manchester United," tegas Amorim. "Di sini tekanan terlalu besar, kadang-kadang dan kadang-kadang Anda tidak mendapatkan waktu dan Anda harus punya waktu untuk anak-anak ini untuk berkembang."
Lebih lanjut, Amorim menekankan pentingnya fondasi yang kuat untuk mendukung perkembangan pemain muda. Tanpa fondasi tersebut, ia meyakini bahwa pemain-pemain muda tidak akan mampu menunjukkan potensi terbaik mereka.
"Tetapi untuk itu, Anda butuh dasar yang kuat untuk mendukung semua pemain ini. Jika Anda tidak memiliki basis yang kuat, kami tidak akan membantu pemain kami. Terkadang mereka memiliki peluangnya, dan sepakbola memang seperti itu. Tekanan bermain untuk Manchester United sangat besar," pungkas Amorim.
Pernyataan Amorim ini membuka diskusi baru mengenai pengelolaan pemain muda di klub-klub besar. Apakah tekanan besar di klub-klub seperti MU justru menghambat perkembangan pemain muda? Atau apakah pemain-pemain muda tersebut memang belum siap untuk menghadapi tantangan di level tertinggi?
Berikut poin penting dari pernyataan Ruben Amorim:
- Pembelaan terhadap Kebijakan Transfer MU: Amorim membela keputusan MU melepas Elanga, dengan alasan tekanan besar di klub menghambat perkembangan pemain muda.
- Tekanan Sebagai Faktor Penentu: Amorim menekankan bahwa tekanan di MU terlalu besar bagi pemain muda untuk berkembang, menyebabkan mereka tidak mendapatkan cukup waktu bermain dan kesempatan.
- Pentingnya Fondasi yang Kuat: Amorim menyebutkan fondasi yang kuat di klub sangat penting untuk mendukung perkembangan pemain muda.
- Perbandingan dengan Pemain Lain: Amorim menyinggung pemain lain seperti Sancho, Antony, dan Rashford yang juga kesulitan bersinar di MU karena tekanan.
- Elanga Sebagai Contoh: Sukses Elanga di Nottingham Forest dianggap sebagai bukti bahwa pemain muda membutuhkan lingkungan yang tepat untuk berkembang, yang mungkin tidak tersedia di MU.