Pasca-Ramadan, Walikota Gorontalo Soroti Pengelolaan Sampah Pasar Senggol yang Amburadul

Walikota Gorontalo Kritik Pedas Pengelolaan Sampah Pasar Senggol Pasca-Ramadan

GORONTALO - Walikota Gorontalo, Adhan Dambea, menyampaikan kekecewaannya yang mendalam terhadap pengelolaan sampah di area Pasar Senggol pasca-bulan Ramadan. Kondisi ini dinilai mencoreng wajah kota dan mengganggu program kebersihan yang sedang digalakkan pemerintah daerah. Sorotan tajam ini muncul setelah mendapati tumpukan sampah yang belum teratasi bahkan di hari kedua Idul Fitri.

Menurut Walikota Adhan, seharusnya area pasar telah bersih dan tertata rapi pasca-penutupan. Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Tumpukan sampah masih menggunung, beberapa tenda belum dibongkar, dan sisa-sisa lapak pedagang berserakan di tepi jalan dan trotoar. Kondisi ini sangat disayangkan, mengingat Pasar Senggol merupakan agenda tahunan yang seharusnya dikelola dengan baik dan terencana.

"Sudah saya ingatkan sebelumnya, tapi belum ada tindak lanjut. Ini tanggung jawab pengelola Pasar Senggol," tegas Adhan Dambea pada Selasa (1/4/2025), mengungkapkan kekesalannya atas situasi yang terjadi.

Kondisi ini diperparah dengan lokasi penumpukan sampah yang berada di pusat-pusat pertokoan strategis, yaitu:

  • Jalan MT Haryono
  • Jalan S Parman
  • Jalan Suprapto
  • Jalan Raja Eyato
  • Jalan Imam Bonjol
  • Jalan Sutoyo

Area-area ini merupakan jantung kegiatan ekonomi Kota Gorontalo, sehingga keberadaan sampah sangat mengganggu aktivitas masyarakat dan merusak estetika kota.

Pasar Senggol sendiri telah berlangsung sejak 5 Maret 2025, dimulai dengan pengukuran lahan dan pemasangan tenda, dan berakhir pada malam takbiran. Keberadaannya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk berburu kebutuhan lebaran. Namun, dampak negatif berupa penumpukan sampah pasca-acara menjadi masalah klasik yang belum terpecahkan.

Keluhan warga terkait penumpukan sampah ini semakin meningkat, terutama saat mereka hendak menuju masjid untuk menunaikan Shalat Idul Fitri. Tumpukan sampah yang menggunung dan berserakan akibat tiupan angin menjadi pemandangan yang tidak mengenakkan dan mencoreng kesucian hari raya.

Walikota Adhan Dambea menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan Pasar Senggol. Beliau meminta pihak terkait, termasuk Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Gorontalo, untuk bertanggung jawab dan segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi masalah sampah ini. Haryono Soeronoto, Kepala Disperdagin Kota Gorontalo, sebelumnya diketahui terlibat aktif dalam proses pembukaan Pasar Senggol, yang juga melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Gorontalo.

Ke depan, diharapkan ada perencanaan yang lebih matang dan koordinasi yang lebih baik antara semua pihak terkait dalam penyelenggaraan Pasar Senggol. Hal ini meliputi penyediaan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai, penegakan aturan kebersihan, dan pengawasan yang ketat terhadap aktivitas pedagang. Dengan demikian, Pasar Senggol dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kebersihan kota.

Masalah sampah ini bukan hanya tanggung jawab pengelola pasar, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Kota Gorontalo. Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan perlu terus ditingkatkan, sehingga tercipta kota yang bersih, sehat, dan nyaman untuk ditinggali.