Polisi Intensifkan Penyelidikan Bentrokan Berdarah di Maluku Tengah, Belasan Saksi Diperiksa

Penyelidikan Mendalam Kasus Bentrokan Maut di Maluku Tengah

AMBON, MALUKU – Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease terus mengintensifkan proses hukum terkait insiden bentrokan antar kelompok pemuda yang terjadi di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Peristiwa tragis yang menewaskan seorang pemuda dan menyebabkan beberapa lainnya luka-luka ini, kini menjadi fokus utama aparat kepolisian.

Ipda Janete Luhukay, Kepala Seksi Humas Polresta Pulau Ambon, mengungkapkan bahwa saat ini belasan saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap secara jelas kronologi dan motif di balik bentrokan tersebut.

"Hingga saat ini, kami telah memeriksa belasan saksi terkait kasus Tial Tulehu. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya penyelidikan komprehensif yang kami lakukan," ujar Ipda Janete, Selasa (1/4/2025).

Proses pemeriksaan saksi ini, menurutnya, krusial untuk mengumpulkan bukti dan petunjuk yang dapat membantu penyidik dalam merangkai peristiwa secara utuh. Polisi berupaya menggali informasi sedalam mungkin dari para saksi guna mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya bentrokan.

Kapolresta Pulau Ambon, AKBP Yoga Putra Prima Setya, sebelumnya telah menegaskan komitmennya untuk menindak tegas siapapun yang terlibat dalam aksi kekerasan ini. Penegasan ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menangani kasus ini secara profesional dan transparan.

"Proses hukum akan terus berjalan. Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, dan akan terus mendalami kasus ini hingga tuntas," tegas AKBP Yoga.

Upaya Penegakan Hukum dan Pemulihan Kondisi

Insiden bentrokan yang terjadi pada Senin sore (31/3/2025) tersebut, bukan hanya menyebabkan hilangnya nyawa seorang pemuda, tetapi juga meninggalkan luka fisik dan trauma bagi para korban lainnya. Selain korban meninggal, tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka, dimana dua diantaranya dalam kondisi yang cukup serius.

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, bersama Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan dan Pangdam XV Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, segera turun tangan pasca-kejadian. Mereka mengunjungi kedua desa yang terlibat konflik untuk berdialog langsung dengan masyarakat, berupaya meredakan ketegangan dan mencari solusi damai.

Upaya mediasi dan dialog ini diharapkan dapat memulihkan kondisi keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut, serta mencegah terjadinya bentrokan serupa di masa mendatang. Pemerintah daerah dan aparat keamanan berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, memberikan pendampingan dan memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan adil dan transparan.

Berikut adalah poin-poin penting terkait penanganan kasus ini:

  • Pemeriksaan Saksi: Belasan saksi telah diperiksa untuk mengungkap motif dan kronologi bentrokan.
  • Penegakan Hukum: Polisi berkomitmen menindak tegas pelaku yang terlibat dalam kekerasan.
  • Upaya Mediasi: Gubernur, Kapolda, dan Pangdam turun langsung berdialog dengan masyarakat.
  • Pemulihan Kondisi: Pemerintah dan aparat keamanan berupaya memulihkan keamanan dan ketertiban.

Polisi terus bekerja keras untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik bentrokan ini dan menyeret para pelaku ke meja hijau. Masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan dan informasi yang dibutuhkan agar proses hukum dapat berjalan lancar dan keadilan dapat ditegakkan.