Survei Lebaran 2025: Antara Pertanyaan Kapan Nikah, Karier, dan Diskusi Politik

Survei Lebaran 2025: Antara Pertanyaan Kapan Nikah, Karier, dan Diskusi Politik

Momen silaturahmi Idul Fitri 1446 Hijriah, yang jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, menjadi ajang berbagai percakapan menarik di antara keluarga. Sebuah survei kecil yang dilakukan Kompas.com berhasil menangkap beberapa tren topik pembicaraan yang dominan saat Lebaran.

Kapan Nikah? Pertanyaan Abadi di Momen Lebaran

Bagi sebagian anak muda, pertanyaan "kapan nikah?" seolah menjadi 'lagu lama' yang selalu diputar saat Lebaran. Nuri (24), seorang perantau asal Jawa Barat, merasakan betul tekanan ini. Setelah bekerja setengah hari, ia langsung berkeliling mengunjungi tujuh rumah keluarga. Ironisnya, hampir di setiap rumah, pertanyaan serupa menghantuinya.

"Tiga dari tujuh rumah yang aku kunjungi nanya, 'Kapan bawa calon suami ke rumah?' padahal gue aja belum punya calon," keluhnya. Nuri mengaku tertekan karena dalam keluarganya, menikah setelah lulus kuliah dianggap sebagai norma. Harapan orang tua yang begitu besar membuatnya merasa bersalah.

Karier dan Ekspektasi: Beban Generasi Muda

Selain pernikahan, topik pekerjaan juga menjadi sorotan, terutama bagi mereka yang baru lulus kuliah. Luthfa (22), misalnya, merasakan betul ekspektasi keluarga agar dirinya segera bekerja di kantor. Pertanyaan tentang pekerjaan terus menghantuinya.

"Tadi kalau sama tante-tante gue yang rada tua, sempat ditanya kerjaan karena mungkin gue baru lulus juga kan tahun lalu," ujarnya. Luthfa mengaku tidak selalu nyaman dengan pertanyaan tersebut, terutama saat suasana hatinya sedang buruk. Ia menjawab sekenanya bahwa dirinya sedang magang.

Politik di Meja Makan: Perbincangan yang Tak Terhindarkan

Berbeda dengan Nuri dan Luthfa, Riski (26) justru lebih banyak mendengar perbincangan mengenai politik saat Lebaran. Topik utama adalah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Ngomongin Presiden aja, kebijakannya, terus soal menteri-menteri yang katanya mau di-reshuffle gitu," jelasnya. Diskusi politik memang selalu menjadi tradisi di keluarga Riski. Untungnya, karena sering bertemu, pertanyaan personal tidak terlalu mendominasi.

"Kakek gue nyeletuk soal politik dulu, soal kebijakannya Prabowo, bahkan soal RUU TNI," tambahnya.

Kesimpulan

Survei kecil ini menunjukkan bahwa Lebaran 2025 diwarnai oleh berbagai topik pembicaraan yang beragam. Mulai dari pertanyaan klasik tentang pernikahan, ekspektasi tentang karier, hingga diskusi hangat tentang politik. Masing-masing individu memiliki pengalaman dan perspektif yang berbeda dalam menghadapi momen silaturahmi ini. Terlepas dari tekanan dan harapan yang ada, Lebaran tetap menjadi momen penting untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan.

Berikut adalah rangkuman topik yang sering dibicarakan saat Lebaran 2025:

  • Pernikahan: Kapan menikah menjadi pertanyaan klasik yang sering diajukan kepada mereka yang belum menikah.
  • Karier: Bagi fresh graduate, pertanyaan seputar pekerjaan dan ekspektasi keluarga menjadi topik yang sensitif.
  • Politik: Diskusi mengenai kebijakan pemerintah dan isu-isu politik terkini menjadi perbincangan yang menarik di meja makan.

Dari survei kecil ini, dapat disimpulkan bahwa Lebaran bukan hanya tentang makan ketupat dan bersilaturahmi, tetapi juga tentang menghadapi berbagai pertanyaan dan harapan dari keluarga. Sebuah tradisi yang terus berulang setiap tahunnya.