Luhut Pandjaitan: Kritik Tanpa Data Merugikan, Beri Kesempatan Pemerintah Bekerja

Luhut Pandjaitan Imbau Masyarakat Jaga Kesantunan dan Dukung Pemerintah

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga kesantunan dan keramahan, terutama dalam menyampaikan kritik. Luhut menekankan pentingnya kritik yang konstruktif dan berbasis data, bukan sekadar prasangka buruk yang dapat memperkeruh suasana.

"Saya titip satu hal, selesai Ramadan ini, mari tetap memelihara santun dan ramah tamah Indonesia. Jangan berburuk sangka," ujar Luhut usai mengunjungi kediaman Presiden Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, Senin (31/3/2025).

Luhut yang telah menjadi bagian dari pemerintahan selama satu dekade terakhir sebagai pembantu Presiden Jokowi, menyatakan bahwa dirinya menjadi saksi hidup atas kepemimpinan Jokowi. Menurutnya, selama masa jabatan Jokowi, tidak ada pelanggaran konstitusi yang terjadi.

"Saya saksi hidup sebagai pembantu Pak Jokowi selama sepuluh tahun," tegasnya.

Lebih lanjut, Luhut juga meminta masyarakat untuk memberikan ruang kepada pemerintah yang baru untuk bekerja dan mewujudkan kesejahteraan rakyat. Ia menekankan pentingnya dukungan dan kekompakan dari seluruh elemen masyarakat agar pemerintah dapat fokus pada pembangunan dan peningkatan kualitas hidup.

"Kita beri kesempatan Pak Prabowo memimpin," kata Luhut, merujuk pada Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Luhut secara khusus menyoroti kritik yang ditujukan kepada program prioritas pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia meminta masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menjalankan program tersebut dan membuktikan manfaatnya.

"Dulu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mengkritik sana-sini, 'kan itu sudah jalan. Kita harus kompak, Presiden Prabowo mendengarkan masyarakat," ungkapnya.

Poin-poin penting yang disampaikan Luhut Pandjaitan:

  • Menjaga Kesantunan: Imbauan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesantunan dan keramahan dalam berinteraksi dan menyampaikan pendapat.
  • Kritik Berbasis Data: Penekanan pada pentingnya kritik yang konstruktif dan didukung oleh data yang akurat.
  • Dukungan Pemerintah: Permintaan kepada masyarakat untuk memberikan dukungan dan kesempatan kepada pemerintah untuk bekerja.
  • Program Makan Bergizi Gratis: Seruan untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menjalankan program MBG dan membuktikan manfaatnya.
  • Tidak Ada Pelanggaran Konstitusi: Luhut menyatakan bahwa selama menjabat menjadi pembantu presiden, dirinya tidak melihat pelanggaran konstitusi yang dilakukan Jokowi.

Luhut berharap dengan adanya dukungan dan kerjasama dari seluruh masyarakat, pemerintah dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan sejahtera. Pernyataan Luhut ini menjadi sorotan di tengah dinamika politik dan sosial saat ini, di mana perbedaan pendapat dan kritik seringkali menjadi bagian dari wacana publik.

Luhut mengingatkan agar perbedaan pendapat tersebut tidak sampai merusak persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghambat upaya pemerintah dalam membangun negara.