Pramono Anung Beberkan Isi Diskusi dengan Megawati Soal Penanganan Persoalan Krusial Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan inti perbincangannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, saat momen halalbihalal Lebaran 2025. Dalam pertemuan tersebut, Pramono memaparkan berbagai permasalahan mendesak yang dihadapi ibu kota, mulai dari banjir, kemacetan, hingga implementasi program Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Banyak sekali yang kami diskusikan. Walaupun suasana halalbihalal, Ibu (Megawati) tetap fokus pada isu-isu krusial Jakarta. Bersama Bang Doel (sapaan akrab Wakil Gubernur), kami membahas penanganan banjir, kemacetan, masalah sampah, serta memastikan KJP terdistribusi dengan benar. Kami juga membahas apakah penyandang disabilitas dan lansia sudah mendapatkan haknya. Alhamdulillah, sebagian besar pertanyaan tersebut dapat kami jawab dengan baik," ujar Pramono Anung didampingi Rano Karno usai bersilaturahmi di kediaman Megawati, kawasan Teuku Umar, Jakarta Pusat, pada Senin (31/3/2025).

Lebih lanjut, Pramono menjelaskan bahwa prediksi banjir rob yang berpotensi melanda pesisir utara Jakarta turut menjadi perhatian dalam diskusi tersebut. Mantan Sekretaris Jenderal PDIP itu mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi berencana meningkatkan ketinggian tanggul di kawasan Muara Angke menjadi 2,5 meter.

"Kami juga membahas prediksi rob yang diperkirakan terjadi pada tanggal 28, 29, dan 30 (Maret). Alhamdulillah, pada tanggal 31 ini tidak terjadi. Ini karena kita telah menyiagakan lebih dari 500 pompa air di berbagai titik rawan. Masyarakat mungkin tidak menyadari hal ini, namun silahkan dicek di lapangan. Selain itu, tanggul di beberapa lokasi strategis juga telah ditinggikan," jelas Pramono.

"Khususnya di Muara Angke, tanggul utama akan kita buat setinggi 2,5 meter. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir rob secara signifikan. Saya dan Bang Doel sudah berpengalaman menghadapi banjir kiriman, dan alhamdulillah, kami mampu menangani banjir rob dengan baik," imbuhnya.

Selain penanganan banjir rob, Pramono juga menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur secara menyeluruh di Jakarta. Ia menegaskan bahwa normalisasi Kali Ciliwung akan terus dilanjutkan sebagai salah satu langkah strategis mengatasi banjir.

"Artinya, perbaikan infrastruktur Jakarta adalah sebuah keharusan. Setelah Lebaran ini, saya dan Bang Doel akan melanjutkan normalisasi Ciliwung, karena kontribusinya terhadap banjir di Jakarta mencapai 40%," tegasnya.

Momen halalbihalal di kediaman Megawati tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari berbagai kalangan, termasuk kader PDIP, pejabat pemerintah, dan tokoh politik. Beberapa nama yang hadir antara lain Bambang Pacul, Ahmad Basarah, Utut Adianto, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Samuel Wattimena, Ronny Talapessy, Trimedya Panjaitan, Todung Mulya Lubis, Maqdir Ismail, dan TB Hasanuddin.

Selain itu, hadir pula Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono, putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo (Didit Hediprasetyo), serta Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Berikut adalah poin-poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut:

  • Penanganan banjir di Jakarta, termasuk banjir rob dan banjir kiriman
  • Upaya mengatasi kemacetan dan masalah sampah
  • Evaluasi distribusi Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan pemenuhan hak penyandang disabilitas serta lansia
  • Peningkatan ketinggian tanggul di Muara Angke menjadi 2,5 meter
  • Normalisasi Kali Ciliwung sebagai solusi jangka panjang mengatasi banjir