Ginting Ajukan Proteksi Ranking BWF, Absen di Sejumlah Turnamen Penting Termasuk Indonesia Open 2025
Pebulutangkis tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dipastikan akan absen dalam beberapa turnamen penting dalam waktu dekat. Hal ini dikarenakan pengajuan protected ranking (peringkat yang dilindungi) yang diajukannya kepada Badminton World Federation (BWF) telah disetujui.
Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk memberikan waktu pemulihan yang optimal bagi Ginting. Protected ranking sendiri merupakan fasilitas yang diberikan BWF kepada pemain yang mengalami cedera atau kondisi tertentu yang menghalangi mereka untuk mengikuti turnamen dalam jangka waktu tertentu. Fasilitas ini memungkinkan pemain untuk mempertahankan peringkat mereka selama masa absen, sehingga tidak terlalu terpengaruh ketika kembali bertanding.
Detail Proteksi Ranking Ginting
Berdasarkan informasi yang diumumkan melalui akun media sosial resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), protected ranking untuk Anthony Sinisuka Ginting berlaku selama tiga bulan, mulai dari tanggal 25 Maret hingga 24 Juni 2025. Selama periode tersebut, Ginting akan memiliki protected ranking dengan jumlah 50.155 poin.
Artinya, Ginting baru dapat kembali berpartisipasi dalam turnamen yang dimulai pada atau setelah tanggal 25 Juni 2025. Hal ini dengan berat hati membuatnya harus absen dari sejumlah turnamen penting yang akan datang, termasuk:
- Taipei Open Super 300 (6-11 Mei)
- Thailand Open Super 500 (13-18 Mei)
- Malaysia Masters Super 500 (20-25 Mei)
- Singapore Open Super 750 (27 Mei-1 Juni)
- Indonesia Open Super 1000 (3-8 Juni)
Fokus pada Pemulihan dan Persiapan Comeback
Ginting sendiri menyatakan bahwa perkiraan awal comeback-nya adalah sekitar bulan Juli, mengikuti program pemulihan yang telah disusun. Namun, ia juga menekankan bahwa proses pemulihan akan terus dievaluasi secara berkala, dan rencana dapat disesuaikan sesuai dengan perkembangan kondisi fisiknya.
"Perkiraannya kalau mengikuti program sih 3 bulan di Juli lah ya (comeback-nya). Cuma kan kita tetap terus evaluasi per minggu, per dua minggu, sampai per bulannya bagaimana," ujar Ginting.
Atlet kelahiran Cimahi ini juga menjelaskan bahwa proses pemulihannya akan dilakukan secara bertahap, dengan fokus pada pengurangan rasa nyeri dan peningkatan kondisi fisik secara keseluruhan. Ia juga menyadari bahwa rencana yang telah disusun tidak selalu berjalan sesuai harapan, dan fleksibilitas dalam menyesuaikan program pemulihan sangat penting.
"Jadi hasil kemarin diskusi dengan dokternya pun, rencananya ini, 3 minggu harus ini, at least skala nyerinya berkurang. Tapi kalau enggak berkurang atau masih ada skala nyeri berarti mundur lagi berapa minggu. Tapi minimal dengan protect rangking kan 3 bulan, jadi mengacu ke sana dulu, maksimal 6 bulan. Jadi kita harus sambil lihat terus progresnya bagaimana," imbuhnya.
Turnamen Target Setelah Masa Proteksi Ranking Berakhir
Jika proses pemulihan berjalan lancar, Ginting berpotensi untuk kembali berlaga di turnamen US Open Super 300 (24-29 Juni), Canada Open Super 300 (1-6 Juli), dan Japan Open Super 750 (15-20 Juli).
Absennya Ginting dari sejumlah turnamen penting tentu menjadi kerugian bagi Indonesia. Namun, keputusan untuk mengajukan protected ranking adalah langkah yang tepat untuk memastikan Ginting dapat pulih sepenuhnya dan kembali memberikan yang terbaik bagi Merah Putih di masa depan. Kita semua berharap agar Ginting dapat segera pulih dan kembali meramaikan persaingan di level tertinggi bulu tangkis dunia.