Tragedi di Purworejo: Anggota Banser Kehilangan Dua Putra Usai Bertugas Jaga Rel Kereta Api
Tragedi pilu menimpa sebuah keluarga di Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Sabtu (29/3/2025). Dua bocah kakak beradik, MUH (8) dan MAK (6), ditemukan meninggal dunia di sebuah parit tak jauh dari kediaman mereka, menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Peristiwa tragis ini bermula ketika sang ayah, seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser), baru saja kembali dari tugas pengamanan rel kereta api tanpa palang pintu di dekat Masjid Dusun Bojong. Setibanya di rumah, ia mendapati kedua buah hatinya tidak berada di tempat dan segera memulai pencarian di area sekitar tempat mereka biasa bermain. Pencarian yang penuh harap berubah menjadi kepedihan tak terhingga ketika sang ayah menemukan MUH mengapung di pinggir parit dalam kondisi tak bernyawa. Tak menyerah, ia terus mencari dan menemukan MAK tenggelam di parit yang sama, juga sudah tidak bernyawa.
"Diduga kuat kedua anak terpeleset dan jatuh ke dalam parit yang penuh air, dan tidak mampu menyelamatkan diri," ungkap AKP Ida Widiaastuti, Kasi Humas Polres Purworejo, kepada wartawan pada Minggu (30/3/2025). Ida menambahkan bahwa lokasi parit tersebut memang kerap menjadi tempat bermain bagi kedua korban.
Parit yang menjadi saksi bisu tragedi ini memiliki kedalaman sekitar 1,5 meter dan kondisinya penuh air akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir. Warga sekitar yang berdatangan untuk membantu segera mengevakuasi kedua jenazah dan membawanya ke rumah duka. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polsek Bagelen.
Menindaklanjuti laporan tersebut, tim gabungan yang terdiri dari Inafis, Satreskrim Polres Purworejo, Polsek Bagelen, serta tim medis dari Puskesmas Dadirejo segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hasil pemeriksaan luar pada tubuh kedua korban tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan.
Kepergian MUH dan MAK meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan kerabat. Ayah korban, yang sehari-hari bertugas menjaga keamanan, kini harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan dua buah hatinya. Tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama di lingkungan yang memiliki potensi bahaya seperti parit atau sungai.
Pemerintah daerah setempat diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, seperti memasang pagar pengaman di sekitar parit atau memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keselamatan anak-anak.