Popularitas Lapis Legit di Palmerah Melonjak, Warga Lokal Keluhkan Antrean Panjang

Demam lapis legit melanda Palmerah, Jakarta Barat, menjelang perayaan Idul Fitri. Toko kue yang sebelumnya dikenal warga sekitar kini menjadi pusat perhatian banyak orang setelah viral di media sosial. Akibatnya, warga lokal yang ingin membeli kue untuk keperluan pribadi atau keluarga, harus berjuang menembus antrean panjang yang tak terduga.

Salah seorang warga bernama Bedah (40), mengungkapkan perubahan signifikan yang ia rasakan sejak toko lapis legit tersebut viral. Dulu, ia bisa dengan leluasa membeli beberapa kotak kue tanpa kesulitan. Namun kini, ia hanya bisa mendapatkan satu atau dua potong saja.

"Dulu kita bisa beli banyak, sekarang jatah warga sini paling satu, dua potong saja," keluh Bedah saat ditemui di depan toko kue yang terletak di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat, pada hari Minggu (30/3/2025). Ia menambahkan bahwa sebelumnya, ia tidak pernah mengalami kesulitan seperti ini.

Bedah menceritakan bahwa antrean mulai terasa sejak acara munggahan (tradisi makan bersama menjelang Ramadan). Kini, ia kembali harus mengantre demi mendapatkan lapis legit untuk Lebaran. "Sudah dua atau tiga kali puasa kemarin dan sekarang saya antre, tapi selalu dapatnya cuma sedikit," ujarnya.

Warga lainnya, Dilla, juga merasakan dampak yang sama. Ia menuturkan bahwa sejak toko kue tersebut viral di TikTok, antrean panjang menjadi pemandangan sehari-hari. Dilla sendiri terpaksa ikut mengantre karena permintaan ibunya.

"Sejak masuk TikTok, memang sudah dengar kabar antrean ini. Tapi karena ibu pengen banget, jadi ya terpaksa bela-belain antre," kata Dilla.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana viralitas di media sosial dapat mengubah dinamika sebuah bisnis lokal. Meskipun popularitas mendatangkan keuntungan bagi pemilik toko, hal ini juga menimbulkan tantangan bagi warga sekitar yang selama ini menjadi pelanggan setia.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dicermati:

  • Lonjakan Permintaan: Viralitas di media sosial menyebabkan lonjakan permintaan yang signifikan.
  • Dampak pada Warga Lokal: Warga sekitar kesulitan mendapatkan kue karena harus bersaing dengan pembeli dari luar daerah.
  • Perubahan Kebiasaan: Warga yang dulu bisa membeli kue dengan mudah, kini harus mengantre panjang.
  • Pengaruh Media Sosial: TikTok menjadi platform yang berperan penting dalam mempopulerkan toko lapis legit tersebut.

Kondisi ini menyoroti perlunya keseimbangan antara memanfaatkan popularitas dan tetap memperhatikan kebutuhan pelanggan setia, terutama warga sekitar yang telah mendukung bisnis tersebut sejak awal.