Gempa Myanmar Guncang Bangkok: Korban Meninggal di Thailand Melonjak, Puluhan Hilang
Gempa Myanmar Akibatkan Dampak Signifikan di Bangkok: Belasan Tewas, Puluhan Hilang
Tragedi gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang berpusat di Myanmar telah menimbulkan dampak yang signifikan di Bangkok, Thailand. Hingga saat ini, jumlah korban tewas di ibukota Thailand itu telah mencapai 17 orang, dengan 83 orang lainnya dilaporkan masih hilang. Pihak berwenang terus berupaya melakukan pencarian dan penyelamatan di tengah reruntuhan bangunan.
Menurut laporan dari BBC, mayoritas korban berasal dari lokasi proyek pembangunan gedung bertingkat 30 lantai yang ambruk akibat guncangan gempa pada hari Jumat lalu. Video-video yang beredar di media sosial menunjukkan momen mengerikan saat bangunan yang belum selesai itu roboh, membuat para pekerja konstruksi panik dan berusaha menyelamatkan diri.
Selain itu, rekaman visual lainnya memperlihatkan sebuah crane yang tumbang, serta seorang pekerja yang terjatuh dari ketinggian. Fenomena unik juga terjadi di beberapa gedung tinggi lainnya, di mana air dari kolam renang di atap tumpah ruah, menciptakan pemandangan seperti 'air terjun' akibat guncangan yang dahsyat.
Sementara itu, di Myanmar, pusat gempa, jumlah korban jiwa telah melampaui 1.644 orang. Operasi pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan, dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.
Kondisi Geologis Bangkok Memperparah Dampak Gempa
Bangkok, meskipun terletak relatif jauh dari pusat gempa di Myanmar, mengalami kerusakan yang parah akibat kondisi tanahnya yang lunak. Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, menjelaskan fenomena ini sebagai efek Vibrasi Periode Panjang (Long Vibration Period).
"Gelombang gempa yang berasal dari sumber yang jauh direspons oleh tanah lunak. Tanah lunak yang tebal di Bangkok merespons gempa jauh, membentuk resonansi yang mengancam gedung-gedung tinggi," jelas Daryono.
Berikut adalah beberapa faktor yang berkontribusi pada dampak gempa di Bangkok:
- Jarak dari Pusat Gempa: Meskipun jauh, energi gempa tetap merambat dan terasa di Bangkok.
- Kondisi Tanah: Tanah lunak memperkuat dan memperpanjang gelombang gempa, menyebabkan resonansi pada bangunan tinggi.
- Kualitas Bangunan: Potensi buruknya kualitas konstruksi pada beberapa bangunan, khususnya bangunan yang belum selesai, memperburuk dampak guncangan.
- Efek Vibrasi Periode Panjang: Fenomena ini menyebabkan gelombang gempa dengan periode panjang lebih terasa di tanah lunak, meningkatkan risiko kerusakan pada bangunan tinggi.
Pemerintah Thailand terus berupaya memberikan bantuan kepada para korban gempa dan melakukan investigasi terhadap penyebab kerusakan bangunan. Para ahli geologi dan teknik sipil juga melakukan kajian untuk memahami lebih lanjut dampak gempa terhadap infrastruktur di Bangkok dan mengembangkan strategi mitigasi yang lebih efektif untuk menghadapi potensi gempa di masa depan.
Operasi penyelamatan terus dilakukan untuk mencari korban yang hilang dibawah reruntuhan bangunan. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan.