Jakarta Bernapas Lega: Kualitas Udara Membaik Seiring Kepergian Pemudik
Jakarta kini menikmati udara yang lebih bersih dan langit yang lebih biru seiring dengan arus mudik Lebaran 2025 yang mencapai puncaknya. Kepergian ratusan ribu warga yang kembali ke kampung halaman membuat ibukota terasa lebih lengang dan kualitas udara pun membaik secara signifikan.
Fenomena "pemain inti", istilah populer di media sosial TikTok untuk mereka yang tidak mudik, menjadi semakin terlihat. Mereka yang tetap tinggal di Jakarta karena berbagai alasan, mulai dari tuntutan pekerjaan hingga keterbatasan biaya, kini dapat menikmati suasana kota yang lebih tenang dan udara yang lebih segar.
Kondisi Lalu Lintas dan Transportasi Publik
Kelengangan Jakarta terasa di berbagai sudut kota. Stasiun KRL Sudirman, yang biasanya dipadati oleh para pekerja di hari kerja, kini tampak lebih sepi. Pantauan pada tanggal 27 Maret 2025 menunjukkan penurunan signifikan jumlah penumpang yang menggunakan transportasi publik.
Kondisi serupa juga terlihat di jalan-jalan protokol utama. Bundaran HI dan Jalan Jenderal Sudirman, yang seringkali macet parah, kini lancar. Kendaraan dapat melaju dengan kecepatan normal tanpa hambatan berarti. Trotoar di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin juga tidak lagi dipenuhi pejalan kaki yang berdesakan. Beberapa warga bahkan memanfaatkan kelengangan ini untuk berolahraga.
Arus Mudik Terpantau Padat
Puncak arus mudik Lebaran 2025 tercatat pada hari Jumat, 28 Maret 2025, dengan 258.383 kendaraan meninggalkan Jakarta. Jumlah ini meningkat dibandingkan hari sebelumnya yang mencatat 224.074 kendaraan keluar dari Jakarta. Pihak kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow di Tol Jakarta-Cikampek untuk mengurai kepadatan.
- Contraflow 1 lajur dari Km 47-Km 55
- Contraflow lanjutan Km 55-Km 70 Tol Jakarta-Cikampek
- One way nasional dari Km 70-Km 414 Kalikangkung
Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Syafrin Liputo, melaporkan bahwa 17.047 orang berangkat mudik dari empat terminal bus resmi di Jakarta pada hari Jumat, 28 Maret 2025. Jumlah ini meningkat empat kali lipat dibandingkan hari-hari normal.
Kualitas Udara Membaik
Kualitas udara Jakarta menunjukkan perbaikan yang signifikan. Data dari situs web IQ Air pada tanggal 29 Maret 2025 menunjukkan bahwa Jakarta memiliki skor 43, yang masuk kategori baik atau sehat. Konsentrasi PM 2,5 juga memenuhi nilai panduan kualitas udara tahunan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
IQ Air mencatat kelembapan udara di Jakarta mencapai 63 persen dengan kecepatan angin 27,8 km/jam dan kadar polutan 80,4 µg/m³. Warga direkomendasikan untuk melakukan kegiatan di luar ruangan dan membuka jendela untuk ventilasi.
Secara keseluruhan, Jakarta kini menikmati suasana yang lebih tenang dan kualitas udara yang lebih baik seiring dengan kepergian para pemudik. Kondisi ini memberikan kesempatan bagi "pemain inti" untuk menikmati ibukota dengan lebih nyaman.